KONTEKS.CO.ID - Serangga dan ulat sagu dengan sumber protein tinggi ternyata bisa dijadikan menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi daerah-daerah tertentu yang memang sudah terbiasa mengonsumsi makan tersebut.
Serangga dan ulat sagu jelas mengandung protein tinggi. Dan protein sehat bukan hanya telur, ikan, daging putih, susu rendah lemak, dan lainnya.
Serangga yang bergam dan juga ulat sagu merupakan sumber protein berkualitas yang murah. Hampir dapat dipstikan bahwa jumlah serangga dan ulat sagu bisa tidak terbatas.
Baca Juga: Hujan Saat Imlek, Benarkah Pertanda Keberuntungan atau Sekadar Mitos?
Bukan hal yang asing, tidak hanya di Indonesia. Serangga juga sebagai bahan makanan di Afrika dan Asia.
Beberapa suku di tanah air juga menjadikan serangga sebagai makanan. Tidak hanya rasanya yang lezat, serangga dan ulat sagu juga mengandung nutrisi yang baik.
Fakta menyebutkan bahwa lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia mengonsumsi serangga secara rutin saat makan.
Baca Juga: Kelas Rawat Inap Dihapus Mulai Juli 2025, Cek Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru di Sini
Terkait dengan program Makan Bergizi Gratis, tentu harus dikaji lebih jauh lagi. Karena serangga dan ulat sagu sebaiknya hanya yang memang dikembangbiakkan untuk makanan.
Apakah budidaya serangga yang ada telah memenuhi unsur-unsur kebersihan atau belum. Tentu hal ini bisa menjadi pertimbangan lebih jauh.
Kenapa harus yang dikembangbiakkan, karena untuk menghindari serangga yang tercemar pestisida atau mengandung zat beracun.
Belalang dan jangkrik merupakan jenis serangga yang paling umum dikonsumsi di Indonesia bahkan seluruh dunia.