nasional

Indonesia Kebanjiran Limbah Elektronik, Ratusan Kontainer Disita di Batam

Kamis, 18 Desember 2025 | 18:52 WIB
Sampah elektronik di dalam ratusan kontainer diketahui menumpuk di Batam. (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Indonesia disebut tengah menghadapi lonjakan besar limbah elektronik impor.

Sejumlah laporan media nasional dan aparat Bea Cukai mengungkapkan ratusan kontainer berukuran 40 kaki menumpuk di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, yang berada di selatan Singapura, setelah disita otoritas setempat.

Hingga awal Desember ini tercatat sebanyak 822 kontainer telah diamankan.

Baca Juga: Polda Metro Pamerkan Ijazah Asli Jokowi saat Gelar Perkara Khusus, Kubu Roy Suryo Tetap Keukeuh Palsu

Basel Action Network (BAN) meyakini sebagian besar muatan tersebut berasal dari pengiriman ilegal dari Amerika Serikat.

Basel Action Network adalah sebuah organisasi nirlaba berdasarkan ketentuan perpanjakan federal 5013 beroperasi secara global berpusatkan di Seattle, Washington, Amerika Serikat,

BAN lantas menyebut tiga perusahaan penerima kontainer sitaan.

Baca Juga: Haul Gus Dur, Yenny Wahid: Ormas Keagamaan Kelola Tambang Lebih Besar Mudaratnya, Kembalikan ke Negara

Ketiga perusahaan itu adalah PT Esun International Utama Indonesia, PT Logam International Jaya, dan PT Batam Battery Recycle Industries.

Ketiganya, menurut BAN, telah diperintahkan Menteri Lingkungan Hidup untuk mengirim kembali limbah tersebut ke Amerika Serikat.

“Namun hingga kini belum ada satu pun yang melaksanakan perintah tersebut, meski wali kota setempat telah mengeluhkan kapasitas pelabuhan yang semakin terbatas,” begitu pernyataan dari BAN.

Baca Juga: Ini Bukan Sergio Ramos! CD Guadalajara Vs Barcelona

Pengiriman Limbah Elektronik

BAN selama ini terus mendesak pemerintah Indonesia agar melakukan pemeriksaan rutin terhadap setiap pengiriman limbah elektronik yang masuk ke Tanah Air.

Organisasi tersebut juga menyoroti salah satu importir, PT Esun International Utama Indonesia, yang disebut dioperasikan perusahaan Corporate eWaste Solutions (CEWs) milik Wai Mei Dat.

Halaman:

Tags

Terkini