KONTEKS.CO.ID - Gempa berkekuatan magnitudo 7,0 mengguncang wilayah timur laut Yakutat, Alaska, pada Minggu, 7 Desember 2025 dini hari, sekitar pukul 03.41 WIB.
Gempa ini terasa hingga Anchorage dan beberapa wilayah di Kanada, menurut laporan United States Geological Survey (USGS).
Pusat episenter berada di wilayah terpencil dekat Yakutat, yang memiliki populasi sekitar 657 jiwa pada 2020 dan 332 unit rumah pada 2023, menurut Biro Sensus AS.
Baca Juga: 2 Gempa Beruntun Guncang NTT Pagi Ini, Berikut Penjelasan Lengkap BMKG
"Meskipun getarannya kuat, belum ada laporan cedera atau kerusakan bangunan," ungkap kata Austin Holland, Direktur Operasi Pusat Gempa Alaska, melansir USA Today.
“Gempa tersebut berasal dari wilayah yang cukup terpencil,” imbuhnya.
Gempa Susulan dan Data Historis
USGS melaporkan bahwa lebih dari 20 gempa susulan terasa setelah guncangan utama.
Rata-rata setiap tahun terjadi 18 gempa besar berkekuatan 7,0–7,9, sementara satu gempa berkekuatan ≥8,0 tercatat tiap tahun, menurut Observatorium Bumi NASA.
Hingga pukul 04.05 WIB, tercatat dua gempa susulan dengan magnitudo 5,6 dan 5,3. Meski demikian, dampak kerusakan bangunan belum dilaporkan.
Analisis BMKG: Gempa Dangkal Sesar Aktif
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa ini tergolong dangkal, dengan kedalaman 10 km pada koordinat 60,359 LS dan 139,546 BB.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa dipicu aktivitas sesar aktif di zona lempeng mikro Yakutat dengan mekanisme strike-slip (geser).
Baca Juga: Sistem Down, Seluruh Layanan Penerbangan Alaska Airlines Lumpuh Total
“Hasil analisis kami menunjukkan gempa M7,0 di Alaska ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. Masyarakat pesisir di Indonesia diimbau tetap tenang,” jelasnya.