Sementara, berdasarkan laporan Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, terjadi 503 kejadian bencana sejak 24 November.
Dari jumlah tersebut, wilayah terisolasi paling berada di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Baca Juga: Korban Jiwa Banjir Bandang dan Longsor Sumatra Capai 442 Orang, Ini Rinciannya
“Kami sudah mengerahkan helikopter dan truk logistik untuk menjangkau 70 titik terisolir,” kata Whisnu.
Di lapangan, kata dia, 19 Polres telah mendirikan dapur lapangan. Sementara, 25 SPPG dialihkan untuk mendukung penyediaan kebutuhan dasar masyarakat.
Polda Sumut juga terus memperkuat koordinasi lintas sektor dengan TNI, BPBD, dan pemerintah daerah.
Adapun, upaya yang dilakukan di antaranya airdrop logistik ke wilayah sulit dijangkau, pemulihan jaringan komunikasi, perbaikan pasokan listrik, serta pemenuhan kebutuhan dasar warga.
Jenderal Listyo Sigit menegaskan komitmen untuk memastikan seluruh masyarakat terdampak memperoleh bantuan.
"Prioritas kita adalah memastikan tidak ada warga yang luput dari jangkauan bantuan,” ujarnya.
Diharapkan, kolaborasi sejumlah pihak tersebut dapat berjalan lebih cepat dan efektif. Dengan demikian, proses pemulihan dapat segera dimulai.
Sementara, masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Masyarakat juga diminta mengikuti arahan resmi dari instansi berwenang.***