nasional

Sherly Tjoanda Ungkap Alasan Tambang Malut Belum Diurus: Semua Butuh Waktu, Sabar!

Rabu, 19 November 2025 | 06:48 WIB
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda (Foto: Instagram/@s_tjo)

“Pendidikan, kesehatan sudah gratis, semua sudah berjalan. Sudah ada autopilot-nya, sudah cek di lapangan dan semua berjalan, sekarang kualitasnya lagi ditingkatkan,” jelasnya.

Pukulan Fiskal: DAK Infrastruktur Dipotong Habis

Tantangan terbesar lain muncul ketika pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghapus seluruh Dana Alokasi Khusus (DAK) infrastruktur untuk Maluku Utara.

“Untuk diketahui, ada surat edaran dari menkeu potong kurang lebih semua DAK itu rata-rata dihapuskan. Kita tiba-tiba infrastruktur itu ada Rp187 miliar di Maluku Utara dan itu murni 100 persen DAK. Tiba-tiba diambil semuanya, nol,” tegasnya.

Akibatnya, Provinsi Maluku Utara tidak memiliki ruang fiskal untuk membangun jalan, jembatan, maupun infrastruktur dasar lain pada tahun anggaran 2025.

"Artinya saya nggak punya uang untuk infrastruktur. Nggak bisa bangun jalan jembatan sama sekali tahun 2025," keluh Sherly.

Namun Sherly mengklaim pemerintahannya berhasil mengembalikan kemampuan fiskal melalui penghematan perjalanan dinas, konsumsi, serta kegiatan birokrasi lainnya. Efisiensi itu disebut menghasilkan Rp245 miliar yang dialihkan kembali ke sektor prioritas daerah.

Baca Juga: Bukan Diperiksa, Ternyata Ini Alasan Gubernur Cantik Sherly Tjoanda Sambangi Markas KPK

"Nah itu tuh semua bisa saya kembalikan lagi dengan efisiensi perjalanan dinas, makan minum. Nah potong-potong dapat lah Rp245 miliar itu. Jadi jalan jembatannya dapat, pendidikan kesehatan gratisnya dapat. Untuk mengembalikan APBD-nya bisa berjalan tanpa mengurangi pelayanan tuh bisa dapat," tuturnya.

Tambang Masuk 'Waiting List'

Menanggapi kritik bahwa urusan pertambangan terbengkalai, Sherly menegaskan bahwa penanganan sektor tersebut membutuhkan waktu, terutama karena dirinya harus memahami birokrasi, menyusun mutasi pejabat, menata APBD, hingga melakukan komunikasi intens dengan kementerian terkait.

"Itu kan butuh waktu ya, butuh waktu. Jadi kalau ditanya kenapa saya nggak urus tambang, memang belum, waiting list, belum sampai ke situ. Sabar!," tegasnya.***

Halaman:

Tags

Terkini