Diharapkan, sistem ini dapat menutup kesenjangan akses pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang masih kesulitan tenaga pengajar dengan kompetensi tertentu.
"Smart TV ini interaktif, jadi saya dari pusat bisa lihat kelas yang tidak ada gurunya atau gurunya kewalahan,” ucapnya.
“Kita berusaha segala cara untuk anak-anak kita disiapkan, dididik yang baik. Kita tidak boleh kalah karena persaingan ketat di dunia,” imbuh Presiden.
Tahap Implementasi dan Target ke Depan
Prabowo menargetkan, penambahan jumlah unit secara bertahap hingga setiap kelas memiliki perangkat pembelajaran digital tersebut.
"Tahun ini kita harapkan 330.000 sekolah akan dapat (smart TV). 10 November, saya dapat laporan 100.000 sekolah akan dapat, sekarang baru 10.000, kemudian tahun depan kita tambah 1 sekolah 3 layar, idealnya nanti satu kelas 1 layar,” jelas Prabowo.
Dengan sistem ini, sekolah yang jauh dari pusat kota maupun di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) tetap bisa mendapatkan materi ajar dari guru-guru terbaik nasional.
"Di situ kita bisa memberi pelajaran-pelajaran yang terbaik, dan ini bisa bermanfaat di sekolah-sekolah apalagi di daerah terpencil, daerah tertinggal, terluar,” pungkasnya.***