“Beliau adalah perempuan pertama mendapatkan gelar Syaikhah dan sampai sekarang belum ada perempuan kedua yang mendapatkannya,” kata Fauziah. Setelah itu, Rahmah mengusulkan pengiriman santri perempuan ke Mesir.
Pada 1958, Diniyah Putri mengirimkan santri perempuan untuk pertama kalinya, dan pada 1962 Universitas Al-Azhar membuka Kulliyyat Al-Banat Al-Islamiyyah atau perkuliahan khusus perempuan.
Fauziah menegaskan, “Atas kontribusi dan perjuangan itu, seluruh perempuan di belahan dunia kini bisa berkuliah di Universitas Al-Azhar.”
Rahmah juga dikenal sebagai pejuang non-kooperatif terhadap Belanda dan berperan aktif selama revolusi, memimpin TKR dan laskar pejuang Muslim di Sumatra Barat.
Hingga wafat pada 26 Februari 1969, Rahmah El Yunusiyyah terus memajukan Diniyah Putri, yang kini menjadi ikon pendidikan Muslimah di Indonesia.***