"Atau menganggap dirinya orang paling pintar di Indonesia yang selalu nyinyir, selalu mengejek program ini dan selalu mengangkat-angkat kesulitan atau kesalahan,” jelasnya.
Namun, Presiden juga mengakui jika program ini tidak sempurna dalam pelaksanaan.
"Sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut keracunan makan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan seolah-olah program ini harus dihentikan,” imbuhnya.
Baca Juga: Cara Tukar Tambah iPhone Lama dengan iPhone 17 di iBox, Ini Syaratnya
Prabowo kemudian mengungkapkan data total 1,4 miliar porsi makanan yang telah dibagikan dan tercatat 8 ribu kasus keracunan.
Secara statistik, tambahnya, kasus keracunan itu 0,0007 persen dari total keseluruhan.
“Jadi, kalau diambil statistik, adalah 0,0007 atau 0,0008 persen, artinya program ini 99,99 persen berhasil. Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil dibilang gagal,” tandasnya.***