Melalui sinergi tersebut, lanjutnya, pengusaha mikro diharapkan mampu menghasilkan produk berkualitas, memperoleh pasar yang pasti, serta mengakses modal yang memadai untuk memperluas usaha.
“Dengan demikian, pengusaha mikro tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan menjadi bagian dari rantai nilai ekonomi nasional,” katanya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kementerian sebagaimana diamanatkan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Kuasa Hukum Silfester Matutina: Kasus Fitnah JK Sudah Kedaluwarsa, Kejaksaan Sudah Tak Bisa Eksekusi
“Kita harus bersinergi dalam upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui penguatan UMKM dan pemberdayaan perempuan. Program Kumitra merupakan wujud nyata kolaborasi yang diinisiasi Kementerian UMKM untuk memberikan solusi konkret,” ujarnya.
Sebagai penutup acara, Menteri Maman bersama Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi melepas ekspor perdana opak singkong produksi PT Gemilang Agro Inovasi yang merupakan kreasi penyandang disabilitas di Sukabumi ke Brunei Darussalam sebanyak 28.800 pack dengan nilai sekitar 18 ribu dolar AS.
Pelepasan ekspor ini turut disaksikan oleh Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, jajaran Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Sosial, serta pejabat Kementerian UMKM.
Baca Juga: Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun Bui dan Denda Rp2 Miliar
Melalui langkah tersebut, Kementerian UMKM menunjukkan bahwa program kemitraan tidak berhenti pada pemberdayaan di tingkat lokal, tetapi juga mampu membuka jalan bagi produk-produk UMKM Indonesia menembus pasar internasional.***