KONTEKS.CO.ID – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong masyarakat memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai langkah pencegahan penyakit jantung.
Program ini digelar untuk mendeteksi faktor risiko sejak dini, seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah, hingga kolesterol.
“Kalau faktor risiko diketahui lebih awal, masyarakat bisa mengubah gaya hidup dan mendapatkan penanganan medis lebih cepat,” kata Budi dalam peringatan Hari Jantung Sedunia 2025 di Tangerang, Minggu 28 September 2025.
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menambahkan bahwa CKG merupakan salah satu strategi utama menekan angka kasus jantung di Indonesia.
“Selain pengobatan, yang lebih penting adalah pencegahan melalui pola hidup sehat,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), Ade Meidian Ambari, menekankan pentingnya tata laksana penanganan serangan jantung akut agar pasien mendapat penanganan cepat dan tepat.
Baca Juga: Setelah Dua Tahun Bersama, Selena Gomez dan Benny Blanco Akhirnya Sah Jadi Suami Istri
Ade juga menyebut perkembangan teknologi kesehatan jantung di Indonesia sudah diakui dunia.
“Kita sudah bekerja sama dengan berbagai institusi di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia, sehingga penanganan penyakit jantung di Indonesia makin baik,” ucapnya.
WHO sendiri menegaskan bahwa hingga 80 persen penyakit jantung dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, termasuk diet sehat, olahraga teratur, berhenti merokok, dan menjaga berat badan ideal.
Dengan adanya program CKG dan peningkatan kesadaran masyarakat, pemerintah berharap angka kematian akibat penyakit jantung bisa ditekan, sekaligus mengurangi beban biaya kesehatan negara.***