Usai lulus, Hasan tidak langsung terjun ke politik.
Kariernya dimulai di dunia jurnalistik dengan bergabung sebagai wartawan di salah satu perusahaan media di Indonesia pada 2005 hingga 2006.
Dari dunia media, dia kemudian beralih menjadi peneliti di Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI antara tahun 2006-2008.
Baca Juga: Tiba di New York, Ini Jadwal Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB
Dari sini, jejaring akademis dan pengalamannya dalam membaca peta politik nasional mulai terbentuk.
Konsultan Survei dan Aktivis Politik
Dia semakin dikenal di lingkaran politik nasional saat aktif sebagai konsultan survei dan politik. Beberapa kiprah pentingnya antara lain:
1. Pilkada DKI Jakarta 2012: Hasan terlibat dalam tim pemenangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
2. Teman Ahok (2017): Ia diketahui menjadi inisiator gerakan relawan "Teman Ahok" yang sempat fenomenal ketika mendukung pencalonan independen Ahok pada Pilkada DKI Jakarta.
3. Pilpres 2024: menjadi bagian dari tim komunikasi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia juga tercatat sebagai anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Bidang Komunikasi setelah pasangan tersebut menang.
Baca Juga: Disodori Laporan 'ABS', Menkeu Purbaya Ancam Sidak Coretax: 'Mereka Ngibulin Saya Kayaknya!'
Kepala PCO di Pemerintahan hingga Menuju Kursi Komisaris Pertamina
Usai Prabowo menang di Pilpres 2024, Hasan dipercaya memimpin Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) yang dibentuk lewat Peraturan Presiden. Pelantikannya dilakukan pada 19 Agustus 2024.
Sebagai Kepala PCO, Hasan bertanggung jawab mengatur komunikasi kepresidenan, menjembatani hubungan pemerintah dengan publik, sekaligus memastikan pesan kebijakan bisa tersampaikan dengan baik.
Perjalanan Hasan di PCO tidak selalu mulus. Pada 21 April 2025, ia mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden melalui Mensesneg dan Seskab.