KONTEKS.CO.ID - Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendesak Presiden Prabowo Subianto dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera menghentikan sementara program makan bergizi gratis (MBG).
Desakan ini muncul setelah kasus keracunan massal yang diduga berasal dari makanan MBG terus meningkat dalam sepekan terakhir.
“Ribuan anak menjadi korban keracunan, sementara pemerintah tetap memaksakan program ini berjalan tanpa evaluasi menyeluruh dan terkesan tidak serius,” kata Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, dalam keterangan tertulis pada Jumat, 19 September 2025.
Baca Juga: Sensasi Erika Carlina Pasca Lahiran, Photoshoot Bareng Baby Andrew Bikin Netizen Geger
Ribuan Siswa Jadi Korban Keracunan Massal
Menurut catatan JPPI, hingga pertengahan September 2025 sedikitnya 5.360 anak dilaporkan mengalami keracunan sejak program MBG diluncurkan.
Ubaid menyebut angka sebenarnya bisa lebih tinggi karena sejumlah sekolah dan pemerintah daerah diduga menutupi kasus.
“Kalau kejadian semacam ini hanya sekali, mungkin bisa disebut kesalahan teknis. Tetapi bila ribuan anak menjadi korban di banyak tempat, ini jelas kesalahan sistemik,” tegas Ubaid.
Baca Juga: Kabar Duka! Istri Soekarno, Yurike Sanger Wafat di AS, Sang Putra Akan Pulangkan Jenazah ke Jakarta
Dari Janji Gizi, Jadi Ancaman
JPPI menilai klaim pemerintah soal jargon zero incident berbanding terbalik dengan kenyataan. Program yang semula ditujukan untuk meningkatkan gizi siswa justru berubah menjadi ancaman.
“Kami tidak tega melihat anak-anak harus dilarikan ke rumah sakit, berjuang dengan selang infus di tangan mungil mereka, bahkan ada yang nyawanya hampir melayang,” ungkap Ubaid.
Situasi ini, lanjut JPPI, tidak bisa dianggap remeh dan harus diperlakukan sebagai darurat kemanusiaan nasional.
Baca Juga: Kabar Duka! Istri Soekarno, Yurike Sanger Wafat di AS, Sang Putra Akan Pulangkan Jenazah ke Jakarta
Evaluasi Total MBG Jadi Tuntutan
Lebih jauh, Ubaid menegaskan Presiden Prabowo harus bertanggung jawab dengan tidak menjadikan siswa sebagai “kelinci percobaan” dari kebijakan yang belum matang.
“Kalau Presiden serius dengan janji melindungi generasi emas, hentikan MBG sekarang juga dan lakukan evaluasi total,” ujarnya.