KONTEKS.CO.ID - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Saputra Hasibuan menilai penunjukan Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dan Reformasi Polri merupakan langkah tepat.
Ahmad Dofiri sendiri dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Edi menilai, Dofiri sebagai sosok yang cerdas dan bisa diandalkan terutama dalam membantu Presiden mewujudkan reformasi Polri yang menjadi tuntutan publik.
"Ahmad Dofiri adalah pati Polri yang memiliki pengalaman cukup dan matang dan orangnya smart," ujarnya di Jakarta, Kamis, 18 September 2025.
Edi melanjutkan, jenderal yang pernah memecat Ferdy Sambo itu merupakan peraih Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.
Segudang pengalamannya di institusi Polri bisa cukup berguna bagi negara dalam menciptakan kamtibmas dan membenahi Kepolisian yang belakangan ramai jadi sorotan sejak demo ricuh Agustus 2025 lalu.
"Kami harapkan Pak Dofiri bisa memberi masukan-masukan yang baik demi untuk Polri semakin baik," tuturnya.
Baca Juga: Profil Jenderal Ahmad Dofiri: Dari Pemecat Ferdy Sambo hingga Jadi Penasehat Khusus Presiden Prabowo
Ia berharap Polri terus melakukan pembenahan dan perbaikan, demi mendapat kepercayaan masyarakat. Meski perbaikan itu diklaim sudah berjalan namun menurutnya masih perlu ditingkatkan.
"Pembenahan dan perbaikan terus dilakukan, namun demikian itu belum cukup buat masyrakat. Harapan masyarakat Polri harus semakin baik lagi. Kita melihat apa yang sudah baik dipertahankan dan yang belum ditingkatkan. Harus dipahami tidak ada institusi yang sempurna," tandasnya.***