Belakangan beredar kabar Raffi memilih menolak jabatan Menpora dan tetap bertahan sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Posisi itu dinilai cukup strategis baginya karena tetap dekat dengan lingkar kekuasaan tanpa harus menjadi sorotan publik.
Keputusan tersebut disebut lahir setelah Raffi mendapat masukan dari koleganya yang memahami situasi politik dan keamanan. Pertimbangan lain adalah citra gaya selebritas sejumlah anggota DPR yang belakangan justru memicu kritik masyarakat.
Baca Juga: Beredar Nama Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, Erick Thohir Menpora
Selain Raffi, sederet nama lain juga sempat masuk radar calon Menpora, antara lain Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Tawalla, mantan pebulutangkis Taufik Hidayat, hingga politisi Gerindra sekaligus mantan pembalap Moreno Soeprapto.
Nama politisi Golkar Puteri Anetta Komaruddin juga beredar, meski peluangnya kecil lantaran partainya sudah mendapat kursi Menteri P2MI sebagai kompensasi atas posisi Menpora.
Namun, di tengah berbagai spekulasi itu, perhatian kini beralih pada Erick Thohir. Mantan Menteri BUMN tersebut dikabarkan akan digeser setelah kementerian yang dipimpinnya dilebur ke dalam lembaga baru bernama Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Erick bukan nama asing di dunia olahraga. Pada 2013, ia mengakuisisi klub sepak bola Italia, Inter Milan, dan menjabat sebagai presiden klub hingga 2018.
Baca Juga: KPK Belum Tahan Sekjen DPR Indra Iskandar, Bola Panas Ada di Hitungan BPKP
Ia juga memiliki saham di klub Amerika Serikat D.C. United serta pernah tercatat sebagai pemilik Philadelphia 76ers, tim basket NBA. Bersama Anindya Bakrie, ia memegang mayoritas saham klub Inggris Oxford United.
Di dalam negeri, Erick ikut menjadi pemilik saham Persis Surakarta sejak 2021, pernah menjabat Wakil Komisaris Utama Persib Bandung pada periode 2009–2019, dan sempat pula menjadi manajer Persija Jakarta di akhir 1990-an hingga awal 2000-an.***