KONTEKS.CO.ID – Peneliti dan pengamat terorisme, Ulta Levenia Nababan, menilai bahwa sulit untuk mengungkap permainan asing dalam kericuhan aksi demonstrasi pada akhir Agustus kemarin.
"Tidak akan ketahuan dan kita sulit untuk menjelaskannya kepada publik," kata Ulta dalam sinear Deddy Corbuzier pada Selasa, 9 September 2025.
Menurutnya, sulitnya membongkar keterlibatan asing karena kuatnya permainan mereka sehingga kalaupun disampaikan, rakyat pun tidak akan pecaya dan menepisnya.
Baca Juga: Komjen Dedi Ungkap Langkah Polri Kuak Dalang, Bohir, dan Operator Perusuh Demonstrasi
"Karena bahkan publik pun mempertanyakan, apa sih, ini memang begini kok [bukan karena andil asing]," katanya.
Ia menjelaskan mengapa sulit menyampaikan dan publik tidak menerima, yakni mereka bermain di level liminal warfare.
"Liminal warfare ini di mana mereka menyerang kita itu di zona abu-abu," ujarnya.
Baca Juga: Faizal Assegaf Desak Prabowo Tangkap Hendropriyono, Sebut Jokowi Dalang Rusuh Nasional
Menurutnya, tujuan mereka membuat aksi demonstrasi ricuh sudah tercapai, publik atau bahkan pemerintah saling tuding siapa dalang di balik itu.
"Kita finger pointing, kita saling tunjuk. Kita pecah, divide at impera itu beda strategi saja gitu loh, sekarang menggunakan media sosial," katanya.
Baca Juga: Jadi Sorotan Dunia, Media Rusia Sebut George Soros Dalang Kerusuhan di Indonesia
Ulta menilai bahwa awalnya demonstrasi kemarin itu organik, yakni berawal dari persoalan yang dirasakan masyarakat atau publik.
Kemudian pihak-pihak tertentu ikut bermain, termasuk kemungkinan pihak asing seperti yang disampaikan Hendropriyono.
"Penyusupnya pasti ada ya, memanfaatkan situasi," tandasnya.