Lebih jauh Tom mengungkap awal keretakan dirinya dengan Jokowi yang diawai oleh perbedaan pandangan terkait lockdown di awal pandemi Covid-19 sekitar tahun 2020.
Dirinya mengaku kaget mengetahui sikap Jokowi yang menolak lockdown, sedangkan menurut konsensus teknokratis mendukung lockdown demi memutus rantai penularan virus corona saat itu.
“Saya mengenal Pak Jokowi sebagai orang yang sangat realistis dan pragmatis, mengikuti arah teknokratis. Tapi saat itu, beliau justru menolak lockdown,” katanya.
Tom mengakui, sejak itulah hubungan keduanya mulai renggang. Meski berjarak, Tom mengklaim komunikasi keduanya tetap baik, bahkan setelah tidak lagi menjadi bagian dari kabinet.
Awal 2020, 2021, 2022, 2023 hubungan masih baik masih berlanjut. Setiap Idul Fitri masih masuk list orang yang dikirimi makanan," kata Tom.
Baca Juga: Gelisah Pascaterima Abolisi, Tom Lembong: Tiba-Tiba Colokan Dicabut, Listrik Mati
Memasuki tahun 2023, komunikasi antar keduanya masih berlangsung. Ia mengaku masih diminta menulis pidato untuk Jokowi dan menerima undangan acara pernikahan putranya, Kaesang Pangarep, di Solo, Jawa Tengah.
Hubungan mulai retak saat pria 54 tahun itu resmi bergabung dengan tim kampanye Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.
Meski tidak mengetahui perasaan pribadi Jokowi maupun keluarganya, namun yang pasti Tom Lembong merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas pengalaman bekerja dengan Jokowi di pemerintahan.
"Saya seumur hidup akan berterima kasih atas kesempatan, kepercayaan yang diberikan. Secara etika saya wajib menghargai sekali kesempatan dan kepercayaan yang diberikan Pak Jokowi," tutup Tom.