KONTEKS.CO.ID - Suwandi, pemuda asal Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, mencuri perhatian setelah dinobatkan sebagai lulusan terbaik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan ke-32 tahun 2025.
Latar belakang Suwandi jauh dari kemewahan karena kedua orang tuanya sehari-hari berjualan bakso di depan rumah.
Tekad dan kerja keras menjadi bekalnya untuk meraih prestasi gemilang.
“Alhamdulillah, awalnya saya tidak menyangka bisa jadi lulusan terbaik. Saya berasal dari daerah pelosok, bukan dari kota besar, tapi saya bisa bertahan dan meraih nilai tertinggi,” ujar Suwandi kepada wartawan, awal pekan ini.
Baca Juga: Mau Masuk IPDN, STAN, atau STIN? Ini Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2025 yang Baru Dibuka
Sebagai anak tunggal, Suwandi mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Ia menuturkan perjalanan masuk IPDN pada 2021 penuh tantangan, apalagi saat itu Indonesia masih bergelut dengan pandemi Covid-19.
Demi mengikuti seleksi, Suwandi menempuh perjalanan laut selama 6 hingga 8 jam menuju Kendari, ibu kota provinsi.
“Jarak dari Buton ke Kendari cukup jauh, tapi itu tidak mematahkan semangat saya untuk menjadi praja,” ia mengenang.
Baca Juga: Retret Kepala Daerah Gelombang Dua Digelar Juni 2025 di IPDN Jatinangor
Dalam seleksi, ia mencatatkan nilai 446 pada tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), termasuk tiga tertinggi di Sulawesi Tenggara.
Setelah lulus, kini ia resmi dilantik sebagai Pamong Muda Praja, sekaligus menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Suwandi berharap bisa mengemban tugas negara dengan amanah dan kelak dipercaya menduduki posisi penting di pemerintahan.
“Semoga kami dimudahkan dalam setiap tugas dan bisa meraih jabatan strategis untuk memberi kontribusi nyata,” harapnya.