KONTEKS.CO.ID - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan program edukasi bertajuk “CyberHeroes: Sekolah Digital”di dua sekolah dasar di Bandung, Jawa Barat.
Program ini berlangsung pada 15 dan 17 Juli 2025 di SDN Sukapura 02, Kabupaten Bandung, dan SDN Pelesiran, Kota Bandung, dengan melibatkan lebih dari 425 siswa kelas 1 hingga 6.
Melalui pendekatan interaktif dan menyenangkan, program ini bertujuan membekali anak-anak dengan literasi digital dan keterampilan keamanan siber sejak dini, agar mampu menggunakan teknologi secara aman, bijak, dan bertanggung jawab.
“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dilindungi, diarahkan, dan diberdayakan agar siap menghadapi tantangan zaman. Karena itu, literasi digital sejak dini menjadi kunci penting,” ujar Senior General Manager Social Responsibility Telkom, Hery Susanto dalam keterangan yang diterima Jumat, 25 Juli 2025.
Baca Juga: Mobil Listrik Bekas Masih Sepi Peminat, Pedagang WTC Mangga Dua Ungkap Alasannya
Ia menambahkan, program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas, serta mendukung poin 10 dan 16 yang berkaitan dengan pengurangan kesenjangan dan penguatan kelembagaan yang tangguh.
Belajar Digital Lewat Cara Menyenangkan
Pada pelaksanaan hari pertama di SDN Sukapura, sebanyak 103 siswa kelas 4–6 mengikuti praktik pembuatan kata sandi yang kuat dan pengeditan video sederhana.
Sementara di SDN Pelesiran, pendekatan disesuaikan dengan jenjang usia. Mulai siswa kelas 1–3, yang belajar tentang perlindungan diri di internet melalui kegiatan mewarnai poster, dan siswa kelas 4–6 diajak praktik membuat password dan video.
Salah satu peserta, Fira, siswi kelas 6 SDN Sukapura, mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Selain seru, kegiatan ini membuatnya lebih nyaman menggunakan internet.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Vonis Tom Lembong Keliru: Saya Nyatakan Keputusan Hakim Itu Salah
“Ternyata seru banget! Aku belajar bikin password yang nggak gampang ditebak, terus juga bikin video. Awalnya takut salah, tapi kakak-kakaknya bantuin terus jadi ngerasa lebih pede pake internet sekarang,” ujar Fira.