KONTEKS.CO.ID - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 212 merek beras dari 268 yang diuji di laboratorium terbukti tidak sesuai dengan mutu, takaran, dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Temuan ini berasal dari hasil pengawasan di 10 provinsi bersama Satgas Pangan, Kejaksaan, dan Badan Pangan Nasional, dan langsung dilaporkan kepada Kapolri serta Jaksa Agung untuk ditindaklanjuti.
Pemerintah memberi waktu dua minggu bagi para pelaku usaha untuk melakukan pembenahan sebelum tindakan hukum dijalankan.
“Negara tidak boleh kalah dengan mafia pangan,” tegas Mentan Amran.
Praktik pengemasan ulang, pengurangan berat, dan penjualan beras subsidi sebagai premium adalah pelanggaran serius yang akan ditindak tegas demi melindungi rakyat.
Ciri-Ciri Beras Oplosan
Menurut Prof. Tajuddin Bantacut, pakar teknologi industri Pertanian dari IPB, masyarakat bisa mendeteksi beras oplosan secara kasat mata:
- Warna butiran tak seragam
- Tekstur nasi lembek setelah dimasak
- Ada aroma tak wajar atau berbau menyengat
- Butirannya berbeda ukuran atau tampak terlalu mengkilap
- Bahkan, beberapa produk oplosan ditemukan dicampur zat pewarna atau pengawet berbahaya, yang sangat berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Baca Juga: Ini 9 Pelanggaran yang Jadi Sasaran Operasi Patuh 2025, Mulai Hari Ini Serentak di Indonesia
Tips Memilih Beras Asli
Dikutip dari laman Kementerian Pertanian, berikut tips memilih beras asli dan mengenali beras berkualitas:
- Tampak bening dengan guratan putih susu di tengah
- Ukuran beras lebih gemuk dan kasar saat disentuh
- Saat dimasak akan mengeluarkan aroma wangi khas
- Hasil masakan lembut dan terasa manis alami
- Jika direndam, air berubah menjadi putih alami
Ini 10 Merek Diduga Beras Oplosan
Berikut daftar merek dan produsen yang tengah diperiksa oleh Satgas Pangan:
- Wilmar Group: Sania, Sovia, Fortune, Siip (Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, Yogyakarta)
- PT Food Station Tjipinang Jaya: Alfamidi Setra Pulen, Setra Ramos, Food Station (Aceh, Sulsel, Kalsel, Jabar)
- PT Belitang Panen Raya: Raja Platinum, Raja Ultima (Jateng, Aceh, Jabar, Jabodetabek)
- PT Unifood Candi Indonesia: Larisst, Leezaat (Jabodetabek, Jateng, Jabar)
- PT Buyung Poetra Sembada Tbk: Topi Koki (Lampung, Jateng)
- PT Bintang Terang Lestari Abadi: Elephas Maximus, Slyp Hummer (Sumut, Aceh)
- PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group): Ayana (Yogyakarta, Jabodetabek)
- PT Subur Jaya Indotama: Dua Koki, Subur Jaya (Lampung)
- CV Bumi Jaya Sejati: Raja Udang, Kakak Adik (Lampung)
- PT Jaya Utama Santikah: Pandan Wangi BMW Citra, Kepala Pandan Wangi (Jabodetabek).***