KONTEKS.CO.ID - Nama Agam Rinjani jadi buah bibir publik internasional setelah aksi heroiknya mengevakuasi jenazah Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang terjatuh ke jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), viral di media sosial.
Tak hanya menuai pujian, Agam Rinjani dijuluki Pahlawan Rinjani oleh media dan netizen Brasil. Sebagai bentuk apresiasi, warga Brasil menggalang donasi untuk Agam yang kini tembus lebih dari Rp1,3 miliar.
Dikutip dari situs Voaa.me/agam, total donasi yang terkumpul mencapai R$522.306 hingga Senin 30 Juni 2025. Uang yang terkumpul lebih dari yang target senilai R$350.000.
Baca Juga: Bobby Nasution Siap Diperiksa KPK soal Dugaan Aliran Dana Suap Topan Ginting: Proyek Ini Belum Mulai
Situs ini menjadi wadah masyarakat Brasil untuk mengapresiasi empati Agam, serta rasa tanggung jawab Agam meskipun dia tidak termasuk dalam anggota Tim SAR.
Agam, pemandu lokal yang terlibat langsung, disebut menjaga posisi tubuh Juliana semalaman agar tidak tergelincir lebih jauh, sambil menunggu proses evakuasi Rabu pagi. Aksinya menuai pujian luar biasa dari masyarakat Brasil, bahkan banyak yang menyebutnya “pahlawan” dan “pejuang”.
"Penggalangan dana ini adalah ucapan terima kasih. Pelukan dari seluruh Brasil untuk seorang pria yang melakukan hal yang mustahil, hanya agar sebuah keluarga dapat mengucapkan selamat tinggal kepada putri mereka."
Baca Juga: Bukan Makin Kaya, Harta Nadiem Makarim Berkurang saat Jadi Mendikbud Ristek, Utang Makin Nambah
"Agam adalah seorang pendaki gunung asal Indonesia. Rendah hati, sederhana, dengan sedikit sumber daya," dikutip dari situs Voaa.
Keluarga Juliana mengungkapkan rasa terima kasih mendalam kepada dua relawan lokal, Agam dan Tyo, yang membantu proses penyelamatan bersama tim SAR.
Sebelumnya, pemiik nama asli Abdul Haris Agam ini mengungkapkan bahwa donasi itu akan digunakan untuk pembelian alat keselamatan dan program penanaman pohon di Gunung Rinjani.
“Uang yang nanti dikirim, kami belikan alat untuk bisa lebih safety dan lain-lain. Beli perlengkapan,” kata Agam dalam diskusi publik di Jakarta Selatan pada Sabtu, 28 Juni 2025.
“Untuk kebutuhan Rinjani, bagaimana supaya orang bisa mendaki aman dan nyaman,” tambahnya.
Baca Juga: Bukan Makin Kaya, Harta Nadiem Makarim Berkurang saat Jadi Mendikbud Ristek, Utang Makin Nambah