KONTEKS.CO.ID - Politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, kembali memantik kontroversi setelah melontarkan lagi tuduhan serius kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi.
Kali ini, Beathor menuding Jokowi terlibat dalam praktik korupsi dan menyimpan uang hasil korupsi di sebuah bunker yang berada di bawah rumah pribadinya.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial. Salah satu akun yang turut menyebarkannya adalah akun X @Boedoantar4, yang juga dibagikan ulang oleh mantan pejabat BUMN, Muhammad Said Didu.
Baca Juga: KPK OTT di Mandailing Natal, 6 Orang Diamankan Terkait Proyek PUPR
"Kalau kita dituduh memfitnah Jokowi korupsi, kita datengin rumahnya, kita bongkar rumah itu. Di bawahnya ada bunker tempat naro uang," ujar Beathor dalam video tersebut.
Ia bahkan menantang siapa saja untuk membuktikan tudingannya salah dengan cara membongkar rumah Jokowi.
"Kalau gak percaya, kita bongkar rumahnya. Harus dibuktikan," katanya lagi.
Beathor juga menyebut bahwa dalam beberapa kasus besar korupsi di Indonesia, uang dalam jumlah besar kerap disimpan di tempat tak lazim karena sulit disembunyikan di bank atau rumah biasa.
Ia mencontohkan kasus suap di Mahkamah Agung dengan temuan uang Rp920 miliar di kontainer, serta dugaan kasus lain yang disebut uang hasil sitaanya mencapai Rp11 triliun.
Respons Jokowi Mania: Berbahaya untuk PDIP
Pernyataan Beathor langsung menuai kritik, salah satunya datang dari Wakil Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan), Andi Azwan.
Ia menilai tudingan itu bukan hanya tak berdasar, tapi juga bisa membahayakan citra PDI Perjuangan sebagai partai besar.
“Bang Beathor ini kan tidak masuk dalam struktur kepengurusan PDIP, saya bisa katakan hanya kader,” kata Azwan seperti dikutip dari TV One
“Kalau dia membuat polemik seperti ini, dia harus memikirkan juga bahwa PDI Perjuangan ini adalah partai besar. Pernyataan yang liar seperti ini bisa merusak kredibilitas partai,” katanya.