KONTEKS.CO.ID - Evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana Marins yang jatuh dan meninggal dunia di jurang Gunung Rinjani banyak menarik atensi.
Basarnas sempat dihujani kritik lantaran dinilai lamban dalam proses evakuasi.
Basarnas pun menjelaskan, evakuasi tidak bisa menggunakan media udara karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
Baca Juga: Evakuasi Juliana Marins dari Jurang Gunung Rinjani Tak Pakai Helikopter, Ini Kata Basarnas
Dalam konferensi pers, Basarnas mengungkapkan, pihaknya dan pihak keluarga Juliana telah menjalin komunikasi.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan, mereka difasilitasi oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Brasil untuk bisa memberikan penjelasan langsung kepada keluarga.
“Difasilitasi oleh pihak embassy atau kedutaan, kita sampaikan mulai dari kegiatan yang dilaksanakan kemudian kita presentasikan tahapan-tahapan kegiatan, sebagai tanggapan moral dari pemerintahan terhadap korban warga negara asing tersebut," jelas Syafii dalam konferensi pers, dikutip dari unggahan SAR Mataram pada Jumat, 27 Juni 2025.
Baca Juga: Cara Export CapCut agar Tak Pecah saat Diunggah
Syafii mengungkapkan, keluarga memberikan apresiasi atas usaha yang telah dilakukan.
Ia juga menambahkan bahwa keluarga menerima dengan hasil akhir evakuasi tim SAR.
"Dari pihak keluarga Alhamdulillah, yang pertama menyampaikan apresiasi apa yang sudah dilakukan kita dan operasi yang kita laksanakan,” ujarnya.
Baca Juga: Rekomendasi Twibbon Tahun Baru Islam 1447 H Gratis dan Terbaru, yuk Bagikan di Medsos Kalian!
"Pihak keluarga bisa sangat menerima situasi dan kondisi yang dihadapi karena memang mungkin tidak selamanya sama dari apa yang diperkirakan oleh masyarakat yang tidak tahu persis apa yang terjadi di sini,” terangnya.