KONTEKS.CO.ID - Prabowo mengaku tidak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kananaskis, Provinsi Alberta, Kanada pada 15-17 Juni 2025.
Presiden RI lebih memilih menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di St Petersburg, Rusia pada Jumat, 20 Juni 2025.
Menurut Presiden Prabowo, dirinya tidak menghadiri KTT G7 bukan karena tidak menghormati G7, yang pada pertemuan kali ini dipimpin oleh Kanada.
Prabowo mendapat undangan lebih dulu dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berkunjung ke negeri Beruang Merah tersebut.
"Saya ditanya, mengapa saya tidak menghadiri (KTT) G7, tetapi saya menghadiri Saint Petersburg Forum 2025," kata Prabowo saat berpidato dalam sesi panel SPIEF 2025, dilansir dari YouTube Kompas TV pada Sabtu, 21 Juni 2025.
"Itu bukan karena saya tidak menghormati G7, melainkan saya telah berkomitmen untuk menghadiri forum ini sebelum mereka (G7) mengundang saya," ungkapnya.
Prabowo mengaku, sangat jujur menyampaikan alasan di hadapan ratusan pebisnis dan tokoh pemerintahan tersebut.
Baca Juga: Menanti Japan Open 2025, Debut Fajar-Fikri Usai Rian Ardianto dan Daniel Marthin Absen
"Itu satu-satunya alasan saya," ucap Prabowo yang kemudian disambut dengan riuh tepuk tangan Putih dan peserta forum.
Prabowo juga meminta pengamat politik untuk tidak mengaitkan kehadirannya di SPIEF di St. Petersburg, Rusia, dengan sikap politik tertentu. Dia menegaskan, garis politik luar negeri Indonesia adalah nonblok dan bebas aktif.
"Indonesia sejak dahulu selalu nonblok, kami menghormati semua negara."
"Kebijakan luar negeri Indonesia sangat sederhana, satu frasa, seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kami ingin berteman dengan semua," kata Prabowo yang disambut kembali dengan riuh tepuk tangan.