KONTEKS.CO.ID - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia bersama Satuan Tugas Garuda untuk Pemulihan Hutan meningkatkan upaya pemulihan kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Sumatra.
Tempat itu sebelumnya telah disalahgunakan untuk tujuan selain konservasi alam.
“TNTN merupakan target strategis Presiden dalam misi pemulihan kawasan hutan, dengan hasil awal akan diumumkan pada 17 Agustus 2025,” kata Dirjen Penegakan Hukum KLHK Dwi Januanto, Jumat 20 Juni 2025.
Satgas Garuda telah memulai aksi di kawasan TNTN seluas 81.739 hektare di Provinsi Riau.
Baca Juga: Singapura Impor Energi Bersih dari Indonesia, Lewat Kabel Bawah Laut di Riau
Itu saat mana sekitar 40 ribu hektare telah mengalami perambahan untuk kebun sawit ilegal dan permukiman.
Januanto memperingatkan aktivitas ilegal di Tesso Nilo telah menyebabkan degradasi hutan parah.
Ditambah penurunan populasi gajah asli selama dua dekade terakhir, sebagaimana dilaporkan Satgas Garuda.
Data Satgas juga menunjukkan hanya 10 persen dari 15 ribu penduduk yang saat ini tinggal di TNTN merupakan warga asli daerah tersebut.
Baca Juga: Liburan ke Taman Nasional Komodo? Ketahui Perbedaan Pulau Rinca dan Pulau Komodo!
Untuk pemulihan TNTN, pemerintah akan memprioritaskan pendekatan padat karya restorasi ekosistem dan penegakan hukum, ujar Januanto.
Sebanyak 380 personel Satgas yang tersebar di 13 titik strategis telah mendirikan pos pemeriksaan, memasang portal, dan membujuk warga agar meninggalkan kawasan.
Sejumlah warga pun telah meninggalkan hutan secara sukarela.
Baca Juga: Tips Punya Taman Minimalis di Rumah: Asri, Sederhana, dan Menenangkan