KONTEKS.CO.ID - Perusahaan energi besar asal Prancis, TotalEnergies, bersama RGE yang berkantor pusat di Singapura dan bergerak di sektor sumber daya hayati dan energi, bekerja sama mengembangkan proyek besar tenaga surya dan penyimpanan baterai di Indonesia.
Energi terbarukan dari proyek ini akan diekspor ke Singapura melalui konektor bawah laut.
Singa Renewables, usaha patungan milik bersama kedua perusahaan, pada 30 Mei menerima izin bersyarat dari Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) untuk mengimpor 1 GW listrik terbarukan dari Indonesia.
Para mitra juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Singapore Energy Interconnections (SGEI), perusahaan baru yang ditunjuk Pemerintah Singapura untuk mengawasi pengembangan konektor.
Hal itu guna bersama-sama membangun konektor bawah laut yang memungkinkan impor listrik dari Indonesia ke Singapura.
Baca Juga: Prabowo Ingin Danantara Investasi di Proyek Energi, Menteri Bahlil Sebut Akan Atur Soal Porsi
MoU ini akan mengatur eksplorasi perencanaan, pengembangan, pembiayaan, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan konektor bawah laut serta aset terkait lainnya.
Pengumuman ini menyusul penandatanganan perjanjian investasi bersama untuk mengembangkan, membangun, dan mengoperasikan pembangkit listrik terbarukan hybrid yang terdiri dari ladang surya, sistem penyimpanan energi baterai (BESS), dan kabel bawah laut di Provinsi Riau, Indonesia.
Acara resmi tersebut berlangsung di Jakarta pada 28 Mei lalu di hadapan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Menurut TotalEnergies, proyek berskala utilitas ini akan memasok listrik bersih yang stabil kepada konsumen intensif energi di Singapura dan kompleks industri dekat lokasi surya di Provinsi Riau dan proyek akan dibangun secara bertahap.
Baca Juga: Setop Impor, Presiden Prabowo Ungkap Sumber Energi Baru Indonesia dan Targetkan Swasembada BBM
“Saya mengucapkan terima kasih kepada otoritas Singapura atas pemberian izin yang diperlukan untuk proyek impor listrik penting ini, yang kami banggakan kembangkan bersama mitra kami RGE,” ujar Helle Kristoffersen, Presiden Asia dan Anggota Komite Eksekutif TotalEnergies.
“Proyek ini akan membantu target Singapura mencapai nol emisi bersih pada 2050, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi Provinsi Riau di Indonesia. Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen TotalEnergies terhadap transisi energi ASEAN dan keamanan pasokan.”
Artikel Terkait
Sumatera Kuasai 34 Persen Potensi Energi Baru Terbarukan, tapi Masih Minim Realisasi
Presiden Prabowo: Nuklir Bukan Cuma Senjata, tapi Masa Depan Energi Indonesia