Lagu tersebut segera mendapatkan sambutan hangat dari para peserta kongres yang mendorong agar lagu itu diperdengarkan kembali.
Pada saat itu, muncul usulan agar lagu itu dinyanyikan oleh seseorang. Pilihan kemudian jatuh pada Dolly Salim.
Meski ia sendiri tidak tahu alasan pemilihannya, Dolly dengan penuh keberanian dan semangat menyanyikan lagu itu dengan suara lantang, meski lirik asli yang mencantumkan kata “merdeka” telah diubah demi menghindari represi pemerintah kolonial Belanda.
Baca Juga: Proses Visa Haji 2025 Sudah Ditutup, Hanya 41 Gagal Diproses
Dolly melantunkan syair lagu itu dengan fasih, walau dari ingatan saja, dan suara gadis remaja itu menggema memenuhi ruangan, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Warisan Semangat dan Makna Lagu Indonesia Raya
Peran Theodora Athia Salim dalam sejarah ini bukan hanya sekadar tentang menjadi penyanyi pertama lagu kebangsaan, tetapi juga melambangkan keberanian dan semangat generasi muda yang ingin mempersatukan Indonesia.
Meski usianya masih muda, keberaniannya mengiringi lagu tersebut di tengah risiko ancaman dari pemerintah kolonial, menunjukkan tekad kuat untuk meraih kemerdekaan.
Baca Juga: Tampil Gemilang di Usia 17 Tahun, Lamine Yamal Tuai Pujian dari Legenda Real Madrid
Cerita Dolly Salim mengajarkan kita bahwa gairah para pemuda adalah energi utama dalam membangun bangsa.
Lagu Indonesia Raya bukan hanya melodi, melainkan simbol perjuangan yang diwariskan oleh generasi pendahulu untuk kita jaga dan terus nyanyikan dengan penuh kebanggaan.***