KONTEKS.CO.ID - KB Kookmin Bank diperkirakan akan mendorong terobosan baru di anak perusahaannya di Indonesia, KB Bank.
Seperti diketahui KB Bank telah lama mengalami kesulitan hingga melalui perubahan kepemimpinan tahun ini.
Percepatan pergeseran ini diperkuat dengan kembalinya unit tersebut mencetak laba pada kuartal pertama.
Direktur Utama KB Bank, Lee Woo-yeol, dijadwalkan mengundurkan diri dalam rapat pemegang saham perusahaan induk yang akan digelar pada 28 Mei di kantor pusat Seoul.
Laporan menyebutkan bank tersebut tengah mempertimbangkan untuk menunjuk Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai pengganti Lee.
Jika benar hal ini akan menjadi pertama kalinya seorang tokoh lokal memimpin unit tersebut, persisnya sejak KB Kookmin Bank sepenuhnya mengakuisisi bank asal Indonesia itu pada 2020.
Lee, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Information Officer di KB Kookmin Bank, ditunjuk untuk memimpin transformasi digital unit tersebut melalui proyek Next Generation Banking System (NGBS).
Pada 21 April, KB Bank mengumumkan peluncuran sukses NGBS dan selesainya proses migrasi sistem.
“Migrasi yang berhasil ke NGBS mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan layanan perbankan yang relevan dengan kebutuhan perbankan masa kini dan masa depan. Nasabah kini dapat menikmati pengalaman transaksi yang lebih cepat dan aman, secara terpadu di seluruh saluran layanan KB Bank, baik daring maupun di kantor cabang,” ujar Lee dalam pernyataan pers.
Menambah momentum restrukturisasi, KB Bank mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp352 miliar (sekitar USD 21 juta) pada kuartal pertama, berbalik tajam dari rugi bersih sebesar Rp827 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 11,19 persen, unit ini kembali mencetak laba setelah sebelumnya mencatat kerugian pada kuartal sebelumnya.
“Angka-angka ini masih bersifat sementara, berdasarkan standar lokal. Hasil final akan dikonfirmasi setelah dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi grup. Tapi secara keseluruhan, KB Bank telah kembali mencetak laba di kuartal pertama,” ujar seorang pejabat dari KB Financial Group.
“Targetnya adalah mencatatkan laba sepanjang tahun,” tambah pejabat tersebut.
Unit ini juga melaporkan peningkatan kualitas aset yang signifikan, dengan rasio *loan-at-risk* turun menjadi 23,41 persen dari sebelumnya 34,33 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga membaik menjadi 9,1 persen dari 9,92 persen.