Termasuk, terkait beredarnya isu-isu konspiratif di publik.
Vaksin tersebut, kata Budi, diberikan secara cuma-cuma.
Kemudian, keterlibatan peneliti lokal dalam proses pengembangannya menunjukkan Indonesia turut aktif dalam inovasi medis global.
"Cacar itu banyak benar yang meninggal dulu. Hilangnya gimana? Divaksin. Jadi vaksin itu terbukti secara ilmiah menurunkan kematian," kata Budi, Jumat 9 Mei 2025.
"Jadi, kalau ada orang bilang, 'jangan divaksin', jahat lu kata saya. Dan teman-teman jangan termakan konspirasi itu," katanya.
Budi menjelaskan, uji klinis tahap ketiga untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin, serta mengevaluasi kecocokannya dengan genetik masyarakat Indonesia.
"Yang nomor dua, kita tuh lakukan clinical trial yang ketiga. Kalau masih ingat dulu zaman Covid, clinical trial level satu itu urusan safety," ujarnya.
"Jadi, kalau sudah lulus, kalau enggak lulus, dia enggak akan lewat clinical trial level satu. Yang nomor dua baru efikasinya, dia bisa menyembuhkannya seberapa ampuh," pungkasnya.***