KONTEKS.CO.ID - Direktur Eksekutif Global Future Institute, Dr Hendrajit, melihat banyak hal yang bisa terbaca dari dari manuver senyap yang terjadi dalam dua hari belakangan. Ini khususnya terkait dua Surat Keputusan (SKEP) mutasi personel yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Pertama, Hendrajit memerkirakan gesekan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Jokowi kian terbuka. Sebab, Prabowo dikenal sebagai sosok purnawirawan yang sangat menghormati para seniornya.
"Prabowo menaruh hormat pada Pak Try Sietrisno," ujar Hendrajit, Sabtu, 3 Mei 2025.
Selain itu, dengan batalnya SKEP pencopotan Letjen Kunto dan mengembalikan yang bersangkutan ke posisi semula sebagai Pangkogabwilhan I, Hendrajit melihat hal ini sebagai tanda bawha pengaruh Jokowi di Koalisi Merah Putih semakin melemah. "Lha, seharusnya memang begitu," ujar mantan jurnalis ini.
Lebih jauh Hendrajit menganalisis, berbagai manuver senyap di belakang layar yang terjadi dalam dua hari belakangan akan berdampak pada pergantian pucuk pimpinan di TNI.
"Siap-siap Panglima TNI diganti dalam waktu dekat gegara blunder (Jenderal) Agus Subiyanto terkait SKEP pencopotan (Letjen) Kunto Arief. Sebab ini bisa masuk kategori insubordinasi dan merusak rantai komando," terang Hendrajit.
Pembatalan SKEP Letjen Kunto
Pada 29 April 2025, beredar Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025 tentang mengatur pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Total ada 237 Pati yang mengalami mutasi, yaitu 109 Pati TNI AD, 64 Pati TNI AL, dan 64 Pati TNI AU.
Salah satu yang dimutasi adalah Pengkogabwilhan I Letjen Kunto Arief Wibowo. Anak mantan Panglima ABRI sekaligus mantan Wapres Jenderal (Purn) Try Soetrisno ini dimutasi menjadi Staf Ahli Kasad. Padahal Kunto baru menjabat empat bulan sebagai Pangkogabwilhan I.
Baca Juga: Bali Blackout: Istana Buka Suara dan Ungkap Arahan Hingga Sorotan Media Inggris
Publik mengaitkan pencopotan Letjen Kunto dengan aktivitas ayahnya yang beberapa hari sebelumnya menginisiasi 8 maklumat forum Purnairawan TNI yang salah satu permintaan pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Saat kehebohan terkait pencopotan Letjen Kunto belum berhenti, mendadak pada 2 Mei 2025 muncul dokumen SKEP baru Panglima TNI.