nasional

Ini Dia 2 Segmen Gempa Megathrust yang Membuat Kepala BMKG Dwikorita Super-Khawatir

Sabtu, 26 April 2025 | 09:34 WIB
Peta gempa, termasuk megathrust, yang mengancam wilayah Indonesia dan dikhawatirkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (BMKG)

KONTEKS.CO.ID - Selain mengingatkan masyarakat Kota DKI Jakarta akan ancaman gempa megathrust, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga meminta Indonesia untuk mewaspadai 2 segmen gempa dahsyat di Tanah Air

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri telah memastikan wilayah Nusantara memang rawan terhadap bencana gempa.

Kondisi ini lantaran Nusantara dikelilingi tiga lempeng tektonik yang melingkupi Pacific Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik.

Baca Juga: BMKG Kembali Mengingatkan Ancaman Gempa Megathrust di Jakarta, Dwikorita: Lihat Bangkok

Fatalnyya, lempeng-lempeng gempa itu berada di laut sehingga dapat menimbulkan bencana susulan tsunami ketika guncangan kuat sementara kedalamannya dangkal.

Dari 13 segmen megathrust yang ada, 2 segmen dengan usia ratusan tahun yang belum mengeluarkan energi. Inilah yang menjadi fokus perhatian ilmuwan BMKG.

“Kita harus terus mengantisipasi zona seismic gap yang lokasinya di Selatan Banten dan Selat Sunda. Ini sudah ada semenjak tahun 1757 dan di wilayah Mentawai-Siberut. Segmen itu sudah hadir sejak tahun 1797. Usianya sudah lebih 227 tahun. Sudah seharusnya kita bersiap untuk itu (gempa dahsyat),” ungkapnya dalam sebuah webinar, melansir Minggu 26 April 2025.

Baca Juga: 4 Kode Redeem FC Mobile Siap Membawa Kalian Menang

Ia menyinggung seismic gap megathrust Selat Sunda yang telah mencapai 267 tahun. Lalu seismic gap di wilayah Mentawai-Siberut yang mencapai usia 227 tahun.

BMKG pun membandingkannya dengan megathrust Nankai di Jepang yang baru berusia 78 tahun tapi sudah melepaskan energinya. "Begitu juga megathrust Tohoku-Oki yang sudah melepaskan energinya di tahun 2011, ada seismic gap 176 tahun," bebernya.

Sementara megathrust Aceh-Andaman yang juga telah melepaskan energinya, dengan seismic gap 97 tahun.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Menjawab Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI Lengserkan Wapres Gibran

“Nah yang belum terjadi yang sedang ditunggu itu di Selat Sunda dan di Mentawai-Siberut. Seismic gap-nya sudah 227 tahun lebih. Jadi sudah seharusnya kita bersiap untuk itu. Teknologi (antisipasi gempa) kita tingkatkan, kita bangun terus sistemnya,” serunya.

Daftar Potensi Gempa Megathrust di Indonesia

Dwikorita menyebutkan, data menunjukkan aktivitas gempa terpantau jarang terjadi di zona seismic gap Selat Sunda.

“Kai menyebutnya seismic gap di sana lantaran memang ada kekosongan. Ada gap. Dan di situ kami takut akan terlepas sewaktu-waktu. Karena masanya sudah terlewati,” ujarnya.

Baca Juga: Siapa Pebulu Tangkis Terbaik Indonesia Sepanjang Masa? Ini Jawaban Tegas Gemini AI Google

Berikut rincian daftar 13 segmen megathrust yang berpotensi terjadi di Indonesia berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017:

  1. Megathrust Mentawai-Pagai: potensi gempa Magnitudo 8,9
  2. Megathrust Enggano: potensi gempa Magnitudo 8,4
  3. Megathrust Selat Sunda: potensi gempa Magnitudo 8,7
  4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah: potensi gempa Magnitudo 8,7
  5. Megathrust Jawa Timur: potensi gempa Magnitudo 8,7
  6. Megathrust Sumba: potensi gempa Magnitudo 8,5
  7. Megathrust Aceh-Andaman: potensi gempa Magnitudo 9,2
  8. Megathrust Nias-Simelue: potensi gempa Magnitudo 8,7
  9. Megathrust Batu: potensi gempa Magnitudo 7,8
  10. Megathrust Mentawai-Siberut: potensi gempa Magnitudo 8,9
  11. Megathrust Sulawesi Utara: potensi gempa Magnitudo 8,5
  12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa Magnitudo 8,2
  13. Megathrust Papua: potensi gempa Magnitudo 8,7. ***

Tags

Terkini