nasional

6 Guru Dibunuh KKB, Puluhan Lainnya Langsung Minta Dievakuasi

Minggu, 23 Maret 2025 | 14:01 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) aniaya dan bunuh 3 warga di Papua Pegunungan (Dok Istimewa)



KONTEKS.CO.ID - Sebanyak 46 guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Yahukimo terpaksa harus dievakuasi buntut dari aksi keji gerombolan KKB yang menewaskan enam orang.

Korban meninggal adalah guru dan nakes. Mereka tewas terbakar karena terjebak di sekolah SD YPK Anggruk dan rumah guru yang dibakar KKB. Korban adalah warga asal Kupang, Flores dan Atambua.

Sementara itu, sebanyak 46 guru dan nakes terpaksa harus dievakuasi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan Sentani, Kabupaten Jayapura, sejak Sabtu, 22 Maret 2025.

Baca Juga: Muhammadiyah Idul Fitri 31 Maret, Ramadan Genap 30 Hari, Tahun Depan Pindah Kalender Hijriah Global

“Hari ini telah diungsikan para guru dan tenaga medis dari beberapa distrik di Kabupaten Yahukimo seperti Distrik Heriyapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Disteik, Walma, dan Distrik Kabiyanggama,” ujar Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan pada Minggu, 23 Maret 2025.

Proses evakuasi mereka dilakukan dengan Pesawat Perintis milik Adventist Aviation Indonesia. Penyerangan oleh KKB membuat para guru dan tenaga kesehatan di sekitar wilayah Anggruk meminta untuk diungsikan demi keamanan dan keselamatan.

Candra Kurniawan menambahkan, sudah ada empat korban yang identitasnya terungkap. Terdiri dari tiga korban guru dan satu orang nakes.

Baca Juga: Polri Minta Bukti soal Setoran Sabung Ayam ke Polsek Negara Batin

Mereka adalah saudari T (guru), saudari F (guru), saudara F (guru), dan saudari I (tenaga medis). Sementara dua korban lagi masih dalam proses identifikasi.

“Sementara untuk 2 korban lainnya masih didata identitasnya,” katanya.

 

TPNPB-OPM Mengaku Sebagai Pelakunya

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom, mengeklaim kalau pihak  bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Menurutnya ada perintah khusus untuk melakukan penyerangan.

Kami bertanggung jawab atas penyerangan ini dan kami telah membunuh enam guru dan tenaga medis serta membakar rumah-rumah agen intelijen,” katanya dalam siaran pers.***

Tags

Terkini