nasional

Astronom Prediksi Bakal Ada Perbedaan Idul Fitri 1446 Hijriah, Ini Penyebabnya

Sabtu, 22 Maret 2025 | 15:15 WIB
Ilustrasi Idul Fitri (Unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID – Pusat Astronomi Internasional memprediksi bahwa perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah akan mengalami perbedaan di berbagai negara.

Hal ini disebabkan oleh faktor astronomi yang membuat bulan sabit Syawal sulit diamati pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Bulan Sabit Syawal Sulit Diamati

Melansir Gulf News, para ahli astronomi mengonfirmasi bahwa hilal tidak akan dapat terlihat di seluruh wilayah Arab dan dunia Islam pada 29 Maret.

Baca Juga: Sukses dalam Program Transaksi Non Tunai, Bank DKI Borong 9 Penghargaan Digital Brand Sekaligus

Penyebabnya adalah posisi bulan yang akan terbenam sebelum matahari, serta konjungsi yang terjadi setelah matahari terbenam.

Kondisi ini membuat metode pengamatan bulan dengan mata telanjang, teleskop, atau metode lainnya menjadi tidak memungkinkan.

Dengan demikian, bagi negara yang mensyaratkan rukyatul hilal (pengamatan langsung) sebagai penentuan awal Syawal, Ramadan diperkirakan akan berlangsung selama 30 hari, dan Idul Fitri jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Baca Juga: Gedung Putih: Trump Dukung Penuh Aksi Pembantaian Israel di Gaza

Potensi Perbedaan Hari Raya di Berbagai Negara

Namun, beberapa negara mungkin akan merayakan Idul Fitri lebih awal pada Ahad, 30 Maret 2025.

Hal ini dikarenakan metode hisab (perhitungan astronomi) yang digunakan di beberapa negara menunjukkan bahwa bulan baru sudah masuk, meskipun tidak dapat diamati langsung.

Negara-negara yang lebih condong menggunakan metode hisab dapat menentukan Idul Fitri lebih cepat, sedangkan negara yang menggunakan rukyatul hilal kemungkinan besar akan mengikuti jadwal 31 Maret.

Baca Juga: Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, Hyundai IONIQ 5 Limited Edition Merapat ke Indonesia

Gerhana Matahari sebagai Bukti Ilmiah

Menariknya, pada 29 Maret siang, akan terjadi gerhana matahari parsial yang dapat terlihat di beberapa negara seperti Mauritania, Maroko, Aljazair, dan Tunisia.

Fenomena ini menjadi bukti astronomi bahwa bulan sabit Syawal belum muncul, sehingga klaim melihat hilal pada hari tersebut dapat dipertanyakan.

Halaman:

Tags

Terkini