KONTEKS.CO.ID – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyoroti alokasi anggaran penyewaan mobil golf listrik sebesar Rp2,1 miliar oleh DPR RI.
Lucius menganggap, anggaran penyewaan mobil golf DPR yang menelan APBN hingga miliaran rupiah itu tidak masuk akal.
“Luar biasa DPR 2019-2024 ini. Hampir setiap tahun ada saja rencana proyek yang tidak masuk akal,” ujar Lucius kepada KONTEKS.CO.ID, Sabtu, 6 Januari 2024.
Dia merasa aneh jika gedung wakil rakyat penuh dengan mobil golf. Nantinya, terkesan seperti lapangan golf.
Parahnya lagi, persepsi publik akan mengira DPR sebagai tempat bersenang-senang para elite.
“Orang akan mengira DPR itu tempat main golf dan anggota berpikir untuk senang-senang saja ya,” ungkap Lucius.
Selain itu, dia menilai proyek-proyek ajaib di DPR selalu muncul setiap tahunnya. Di sisi lain, kinerja DPR kini sangat mengecewakan rakyat.
“Tahun 2023 lalu DPR hanya mampu sahkan 5 RUU Prioritas dari 37 yang direncanakan. Dari 2020 baru 20an RUU Prolegnas yang bisa disahkan. Ini hanya bukti buruknya kinerja DPR,” jelas Lucius.
Seperti diketahui, DPR RI menganggarkan penyewaan 120 mobil golf listrik sebesar Rp2,1 miliar.
Berdasarkan website Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) LKPP dengan kode RUP proyek ini adalah 45985978.
Adapun per unit mobil golf listrik itu dianggarkan sebesar Rp18 juta.
Penyewaan ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
“Sumber Dana: APBN 2024. Uraian Pekerjaan: Sewa Mobil Golf Listrik (120 unit, @18000000),” demikian tertulis dalam SiRUP LKPP tersebut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"