KONTEKS.CO.ID – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menilai, esensi dari demokrasi merupakan keberimbangan
Hal tersebut Lucius sampaikan menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang menyebut tidak perlu ada oposisi di pemerintahan 2024.
“Sistem demokrasi pada prinsipnya menekankan keberimbangan sih. Nggak berat ke salah satu sisi,” katanya kepada KONTEKS.CO.ID, Jumat, 12 April 2024.
Menurutnya bagaimanapun, harus ada partai politik yang menjadi bagian dari opsisi. Pada dasarnya, pemerintah membutuhkan ‘pengkritik’ untuk menjadi penyeimbang.
“Jadi nggak bisa eksekutif lebih berkuasa ketimbang legislatif,” ujarnya.
“Prinsip keberimbangan itu membuka peluang terjadinya check and balances. Karena seimbang, sejajar, selevel, maka satu sama lain bisa saling mengontrol”.
Lucius memandang, kontrol menjadi sangat penting bagi sistem demokrasi. Sebab, jika tidak kontrol atau penyimbang dikhawatirkan kekuasaan akan bertindak lampaui batas.
“Sebagai lawan dari sistem otoritarian, demokrasi menuntut adanya kontrol antara lembaga, demi memastikan kekuasaan tidak melampaui batas,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"