KONTEKS.CO.ID – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengatakan, kehadiran oposisi sangat penting dalam negara demokrasi seperti Indoneia.
Pernyataan itu Lucuis sampaikan menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mengatakan tidak perlu ada oposisi.
Lucius menyebut, oposisi menjadi kontrol antara Parlemen dengan pemerintah atau penguasa. Pada dasarnya, keberadaan oposisi baik bagi negara demokrasi.
“Menjadi pembeda antara demokrasi dan otoritarianisme,” katanya kepada KONTEKS.CO.ID, Minggu, 14 April 2024.
Lucius menjelaskan, kehadiran oposisi untuk mengontrol jalannya pemerintahan akan membuka ruang demokratis.
“Oposisi akan menjadi penyeimbang sekaligus kontrol bagi koalisi,” ujarnya.
Lucius menilai, apa yang disampaikan Bamsoet tentu menghadirkan satu perspektif yang terbuka untuk didiskusikan.
Namun, menurut pandangannya, menimbang kondisi parpo yang ada saat ini cenderung pragmatis.
“Maka akan bahaya jika tak ada kelompok penyeimbang yang membuka ruang kontrol bagi penguasa dan koalisinya,” terangnya.
Bayangkan, kata Lucius, jika parpol yang pragmatis diberikan kekuasaan tanpa adanya kelompok setara uuntuk bisa mengimbangi sekaligus sebagai pengontrol.
“Kekuasaan akan berjalan mulus pun jika kemulusan itu menyimpan banyak praktik penyimpangan,” katanya.
“Semua penyimpangan akan diselesaikan secara kompromi dan transaksional,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"