KONTEKS.CO.ID – Firli Bahuri adalah seorang purnawirawan polisi yang terpilih menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.
Namun, sebelum menjabat sebagai ketua lembaga antikorupsi, Firli Bahuri memiliki rekam jejak yang panjang dan penuh kontroversi di dunia kepolisian.
Berikut Rekam Jejak Firli Bahuri Sebelum Menjabat Ketua KPK
1. Firli Bahuri lahir di Lontar, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, pada 8 November 1963. Dia adalah anak bungsu dari enam bersaudara.
Ayahnya meninggal saat ia masih kecil, sehingga dia harus bekerja keras untuk membantu ibunya. Ia pernah bekerja sebagai penyadap karet, penjual cabai, penjual kue, tukang cuci mobil, dan penjual spidol.
Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di daerahnya, kemudian melanjutkan ke Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang. Ia lulus dari Akpol pada tahun 1990 dengan pangkat letnan dua polisi.
2. Firli Bahuri memiliki karier yang cemerlang di kepolisian. Dia pernah menjabat sebagai ajudan Wakil Presiden Boediono pada tahun 2009-2014.
Firli juga pernah menjadi Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Banten, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Dia kemudian menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat dan Sumatra Selatan. Pada tahun 2018, ia diangkat menjadi Deputi Penindakan KPK, namun hanya bertahan selama sembilan bulan.
Ia kembali ke kepolisian dan menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Ia mendapat pangkat komisaris jenderal polisi pada tahun 2019.
3. Firli Bahuri juga memiliki catatan yang kontroversial di kepolisian
Dia pernah dapat tuduh terlibat dalam kasus korupsi pengadaan helikopter Bell 429 untuk Polri pada tahun 2016.
Dia juga pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus suap terkait proyek pembangunan gedung baru KPK pada tahun 2017.
Selain itu, ia pernah dikenai sanksi etik oleh Dewan Pengawas KPK karena diduga melakukan pelanggaran berat saat menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.
Ia diduga bertemu dengan sejumlah tersangka dan terdakwa kasus korupsi tanpa izin dan melaporkannya ke pimpinan KPK.
Terpilih Menjadi Ketua KPK Perioden 2019-2023
Firli Bahuri terpilih menjadi ketua KPK periode 2019-2023 setelah mengikuti seleksi oleh panitia seleksi (pansel) yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo.
Dia termasuk salah satu dari 10 calon yang lolos ke tahap akhir seleksi. Kemudian, Firli mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI pada September 2019.
Ia mendapat suara terbanyak dari anggota DPR, yaitu 56 suara, mengalahkan sembilan calon lainnya. Dia pun ditetapkan sebagai ketua KPK oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2019.
Pelantikannya bersama empat pimpinan KPK lainnya pada Desember 2019.
Itulah rekam jejak Firli Bahuri sebelum menjabat sebagai ketua KPK 2019-2023. Ia memiliki pengalaman yang luas di kepolisian, namun juga memiliki kontroversi yang mengiringi karier dan kredibilitasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"