• Senin, 22 Desember 2025

Romo Magnis Kritik Keras Jokowi dan Prabowo, Singgung Gibran Hingga Sebut Kalimat Perang Saudara

Photo Author
- Rabu, 7 Februari 2024 | 21:07 WIB
Romo Magnis Kritik Keras Jokowi dan Prabowo hingga singgung pencalonan Gibran (Tangkapan layar YouTube)
Romo Magnis Kritik Keras Jokowi dan Prabowo hingga singgung pencalonan Gibran (Tangkapan layar YouTube)

KONTEKS.CO.ID - Guru Besar Filsafat dan Etika Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Franz Magnis Suseno atau Romo Magnis melontarkan kritik keras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Romo Magnis menyampaikan kritik terhadap Jokowi dan Prabowo Subianto dalam diskusi dengan diaspora Indonesia di kanal YouTube VMC New York Channel, Selasa 6 Februari 2024.

Awalnya, Romo Magnis Romo Magnis menyebut sebagai seorang demokrat dia akan menerima siapapun yang masyarakat pilih.

Namun dengan syarat, Pemilu harus berlangsung dengan jujur, adil, dan transparan.

Setelah itu, Romo Magnis mengkritik Jokowi dan Prabowo. Menurut Romo Magnis, Jokowi dan Prabowo telah melanggar etika secara terang-terangan dalam Pemilu kali ini.

Khusus untuk Jokowi, Romo Magnis menyebutnya gagal mengambil sikap netral sebagai presiden.

Romo Magnis mengatakan, Jokowi sudah bersikap sengaja membiarkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai calon wakil presiden dengan cara menabrak dan memanipulasi segala aturan yang ada.

“Kok ia (Jokowi) tega mempromosikan anaknya sendiri (Gibran) sebagai calon wakil presiden? Padahal itu hanya dapat tercapai dengan manipulasi di Mahkamah Konstitusi, yang oleh majelis kehormatannya sendiri dinyatakan sebagai pelanggaran etika yang berat,” ujarnya, mengutip, Rabu 7 Februari 2024.

Sementara itu, Romo Magnis menilai Prabowo punya rekam jejak buruk karena mengizinkan para pendukungnya melakukan strategi polarisasi masyarakat di Pemilu sebelumnya.

"Mereka memakai bahasa perang, partai Allah melawan partai setan. Mereka bicara tentang perang Armageddon, perang akhir antara baik dan buruk. Teman-teman, itu jahat!” sebutnya.

"Itu hasutan ke perang saudara. Kok sang penantang (Prabowo) mengizinkan bahasa hasutan itu?” lanjutnya.

Romo Magnis menilai, Prabowo secara aktif juga mengeluarkan pernyataan-pernyataan untuk membuat pendukungnya percaya bahwa ia telah memenangi Pemilu 2019 dengan perolehan suara yang telak.
Dia terus melontarkan pernyataan itu secara provokatif sebelum adanya pengumuman resmi dari KPU.

Hal itu pun berdampak fatal. Musababnya, menimbulkan korban jiwa dan membuat situasi Indonesia sempat memanas pasca-Pemilu 2019.

Sebut Prabowo Punya Sikap Kasar


Lantaran itu, Prabowo dianggap memiliki “tangan berdarah” dan menganggap sikap Prabowo yang tidak mempercayai hasil quick count masih dapat diterima.

Namun, tindakannya mendiskreditkan penyelenggara pemilu dan memobilisasi massa dianggap mirip dengan yang dilakukan Presiden Donald Trump di Pemilu Amerika Serikat 2020.

“(Prabowo) mengumumkan tanpa dasar apapun, bohong, dari udara kosong, bahwa ia menang dengan 63 persen. Sehingga para pendukungnya merasa pemilihan itu mau dicuri oleh kubu Jokowi. Sama seperti Presiden Trump di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa kemenangannya dicuri oleh Biden,” tuturnya.

"Selama enam minggu, berita bohong itu membawa Indonesia ke pinggir perang saudara,” sambungnya.

Romo Magnis bahkan menyebut Prabowo memiliki sikap yang kasar.

"Beliau sendiri membuka sikap kasarnya, (saat) ditantang tentang etika kampanye, beliau cetus ‘Etika, ndasmu!'” ujarnya.

Penulis buku Etika Jawa kemudian mengingatkan bahwa sosok pemimpin wajib memiliki etika sebagai penyeimbang dari kekuasaannya.

Sebab tanpa hal tersebut, kekuasaan yang dipegangnya akan menjadi “kekuasaan yang telanjang”.

“Apa kita mau menyerahkan kekuasaan negara ke tangan orang yang melemparkan etika ke tempat sampah? Tanpa etika, yang tinggal adalah kekuasaan yang telanjang," ujarnya.

"Jangan kita izinkan kekuasaan jatuh ke tangan orang yang (membuat kekuasaan) hanya menjadi satu kekuasaan di tangannya,” pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kasim Lopi

Tags

Terkini

X