KONTEKS.CO.ID - Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 01 menyebut soal ketimpangan, hingga founding fathers yang mendirikan Republik Indonesia (RI) untuk semua.
Menurut Anies Baswedan, para founding fathers yang terdiri dari 60 orang anggota BPUPKI mendirikan RI untuk semua, bukan hanya untuk golongan dan keluarganya.
Awalnya, Anies Baswedan mengatakan persoalan terbesar Indonesia, yakni ketimpangan.
Kata Anies, ada sejumlah ketimpangan yang terjadi di Indonesia.
"Persoalan terbesar bangsa kita hari ini, republik kita hari ini adalah ketimpangan, ketidaksetaraan, ketidakadilan," kata Anies dalam debat kelima Pilpres 2024, di JCC, Senayan, Minggu 4 Februari 2024.
Ketimpangan tersebut, kata dia, terjadi antara Jakarta dan luar Jakarta. Lalu di Jawa dan luar Jawa.
"Kaya-miskin, desa-kota, pendidikan umum-pendidikan agama, pendidikan kejuruan-pendidikan teknis," tambahnya.
Menurut Anies, ketimpangan yang terjadi membahayakan. Sebabnya, ketimpangan terjadi di bidang perekonomian di mana segelintir orang menguasai sebagian besar perekonomian.
Dia pun memberikan pandangan saat para pendiri negara di awal kemerdekaan Indonesia.
Anies menyebut, para founding fathers berkomitmen untuk mendirikan Republik Indonesia untuk semua kalangan.
"Ketika republik ini didirikan, para pendirinya 60 orang anggota BPUPKI, mereka adalah orang-orang terdidik, mereka adalah dari kaum privilege, tapi mereka mendirikan republik untuk semua," ujarnya.
"Bukan mendirikan republik untuk kepentingan dirinya, golongannya, ataupun keluarganya. Mereka mendirikan ini untuk semuanya," sambungnya.
Anies menilai, saat ini arah pembangunan Indonesia tak lagi menuju cita-cita para pendiri bangsa.
"Sekarang kita jauh dari cita-cita republik ini. Ketika para pendiri itu, kaum intelektual, mereka memilih berjuang di jalur politik," ujarnya.
Lantaran itu, Anies berjanji akan mengembalikan Indonesia ke tujuan awal pendirian republik.
"Saya berangkat sebagai pengajar, mendapat panggilan tugas di wilayah politik. Kami akan membawa gagasan pendiri republik untuk kembali mewarnai republik ini," tandasnya.***