• Senin, 22 Desember 2025

Isu Jajaran Menteri Alami Perpecahan, Istana: Berlebihan dan Tendensius

Photo Author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 11:37 WIB
Istana Negara (Dok Setpres)
Istana Negara (Dok Setpres)

KONTEKS.CO.ID - Istana buka suara soal isu jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang alami fragmentasi atau perpecahan.

Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana menyampaikan, isu jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju alami perpecahan tuduhan yang sangat tendensius.

Ari menegaskan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju sampai saat ini tetap solid. Dia menyadari, belakangan ini banyak narasi politik yang tendensius mengerah ke Istana.

[irp posts="234715" ]

"Akhir-akhir ini, terlihat ada upaya dari beberapa pihak yang sengaja menebar atau mengorkestrasi narasi politik yang berlebihan dan tendensius terkait kabinet pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Jokowi,” katanya kepada wartawan, Rabu, 31 Januari 2024.

Adapun salah satu narasi politik yang tendensius, kata Ari, pernyataan Hasto yang menduga jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju alami perpecahan atau fragmentasi.

“Mulai isu kabinet tidak kompak (fragmentasi), suasana kerja tidak nyaman, menteri tidak dilibatkan TPA, menteri diperiksa ketat masuk Istana sampai dengan wacana menteri minta mundur," ujarnya.

Hasto Duga Menteri Kabinet Indonesia Maju Alami Perpecahan


Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut ada indikasi kuat jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju terjadi perpecahan.

Hasto menyampaikan perpecahan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu terjadi buntut dari pernyataan Presiden Jokowi terkait presiden boleh kampanye dan memihak kepada salah satu pasangan calon (paslon).

“Sehingga, terjadi fragmentasi yang jauh lebih kuat. Sehingga, tidak kondusif,” katanya di Media Center TPN Ganjar-Mahfud mengutip Rabu, 31 Januari 2024.

[irp posts="233995" ]

Hasto mendapatkan informasi dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma ketika hendak memasuki Istana Negara harus melalui serangkaian pemeriksaan yang sangat ketat.

“Testimoni termasuk dari Bu Risma sekarang mau rapat aja diperiksa semuanya,” ungkapnya.

Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini mengatakan pihak Istana saat ini terkesan sudah tidak lagi percaya terhadap para menteri.

[irp posts="233859" ]

Hal itu diperkuat ketika menteri dipanggil ke Istana menghadiri rapat, tetapi harus melalui serangkaian pemeriksaan yang begitu ketat.

"Waduh udah berlebihan. Artinya inilah yang sebenarnya suasana terjadi," katanya.

[irp posts="234356" ]

Kendati begitu, Hasto berharap Presiden Jokowi dapat menjalankan tugasnya hingga masa jabatanya berakhir.

"Kami berharap Pak Jokowi benar-benar fokus sebagai presiden RI yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,” katanya.

“Itu amanat konstitusi yang sejati-jatinya bagi seorang pemimpin yang eling lan wospodo," tandasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Akbar Budi Prasetia

Tags

Terkini

X