KONTEKS.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa penyelesaian masalah polusi udara dibutuhkan usaha bersama dari seluruh pihak. Penanganan harus dilakukan secara komprehensif, mulai dari peralihan penggunaan transportasi pribadi ke transportasi publik dan penanaman pohon.
“Ini dibutuhkan usaha bersama-sama, semuanya, dan yang dilakukan juga semuanya harus melakukan. Perpindahan dari transportasi pribadi ke transportasi publik, ke transportasi massal, penanaman pohon yang sebanyak-banyaknya di kantor-kantor, di halaman kantor-kantor yang memang belum ada pohonnya diwajibkan dan diharuskan," ujar Jokowi kepada wartawan usai meninjau SMKN Jawa Tengah, Kota Semarang, Jateng, pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Saat ini pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi persoalan polusi dengan melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC). Kemudian juga kembali mengimbau penerapan sistem kerja dari rumah atau work from home.
“Kemudian pengawasan kepada industri PLTU, semuanya juga sekarang ini dilakukan, kepada sepeda motor, mobil dicek semuanya emisinya,” katanya.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan sanksi tegas kepada industri-industri yang tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah, misalnya ketentuan pemasangan scrubber. Presiden bahkan menegaskan bahwa industri tersebut bisa saja ditutup.
“Sanksi pasti dan bisa ditutup (industrinya). Saya kemarin di rapat sudah sampaikan, kalau tidak mau memperbaiki, tidak pasang scrubber, tegas untuk ini karena harga kesehatan yang harus kita bayar itu sangat mahal ya,” katanya.
Berbagai upaya penanganan membutuhkan waktu sehingga penyelesaian persoalan polusi udara memang dilakukan secara bertahap.
“Saya kira ini memang perlu kerja total, kerja bersama-sama, tetapi memerlukan waktu, tidak bisa langsung, termasuk pemakaian mobil listrik. Banyak yang kita kerjakan untuk menyelesaikan ini, tapi memang bertahap ya,” kata Jokowi.***