Gegara Sistem Perlindungan TKI Dikorupsi, KPK: Komputernya Cuma Bisa Buat Ngetik

Administrator

- Kamis, 24 Agustus 2023 | 13:08 WIB

Jubir KPK Ali Fikri Sumber: KOMPAS.com

KONTEKS.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyidik dugaan korupsi pengadaan perangkat lunak atau software sistem, serta komputer untuk perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI).

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut, akibat dikorupsi, komputer yang harusnya diinstal perangkat lunak perlindungan bagi TKI hanya bisa digunakan untuk mengetik.

"Sistemnya enggak berjalan. Jadi pengadaan software, pengadaan komputer. Jadi yang bisa dipake cuman komputernya aja itu buat ngetik dan lain sebagainya. Tapi sistemnya sendiri enggak berjalan," kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023.

Alex mengungkap nilai kontrak untuk pengadaan sistem perangkat perlindungan bagi TKI itu mencapai puluhan miliar rupiah.

"Rp20-an miliar, sekitar itu," katanya.

Sebagaimana diketahui penyidik KPK sedang mengusut kasus korupsi berupa kerugian negara di Kemnaker.

Tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, namun KPK belum mengumumkan identitasnya.

Di samping itu, penggeledahan juga sudah dilakukan penyidik KPK di Kantor Kemnaker, Jakarta dan satu rumah di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (18/8/2023) lalu. Penggeladahan itu bagian penyidikan untuk mengumpulkan barang bukti. ***

Gegara Sistem Perlindungan TKI Dikorupsi, KPK: Komputernya Cuma Bisa Buat Ngetik

Tags

KPK

Alexander Marwata

kasus korupsi 2023

Kemenaker

Terkini

Pantas Bisa Kabur, Jaksa Tri Taruna Fariadi Tabrak Tim OTT KPK dengan Mobil

Jangan Lewatkan! Kuota Mudik Gratis Natal dan Tahun Baru Kemenhub Masih Tersedia, Simak Cara Daftarnya di Sini

Mubes Warga NU Hasilkan 9 Rekomendasi: Dorong Percepatan Muktamar Hingga Kembalikan Konsesi Tambang ke Negara

Tunggu Respons Rais Aam PBNU 3x24 Jam, Gus Yahya: Sejak Detik Pertama Saya Menginginkan Islah

Gugat Cerai dan Sepakat Berpisah dengan Ridwan Kamil, Atalia Praratya Hanya Minta Doa

Kejagung Copot Jabatan Kajari dan 2 Jaksa di Kejari HSU Usai Jadi Tersangka KPK

Terbitkan Perpol 10 Tahun 2025, Gatot Nurmantyo: Kapolri Menantang Konstitusi Secara Frontal

Seorang Perempuan Nekat Klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan Fiktif, Negara Rugi Rp21 Miliar

Dokumen Pertemuan Forum Lirboyo yang Desak Gus Yahya Mundur Bocor, Ini Respons PBNU

Kasi Datun Kejari HSU Tri Taruna Fariadi Tabrak Petugas KPK, Jadi Tersangka dan DPO

ICW: 13 Jaksa Ditangkap KPK karena Korupsi, 7 di Era Jaksa Agung ST Burhanuddin

Tak Sekadar Bantuan Darurat, BRI Siapkan Pemulihan Jangka Panjang untuk Aceh

BMKG: Waspada Peningkatan Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia 24 Jam ke Depan

BRI dan Danantara Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk 70 Ribu Warga Terdampak Bencana Sumatera

Sertu Giman Berenang Tembus Banjir Bandang Selamatkan Bayi 1 Bulan Pakai Baskom

Prabowo Gaspol Program Rumah Rakyat, Saksikan Akad Massal 50.030 Rumah Subsidi

Pengumuman Hasil Seleksi Petugas Haji Tingkat Pusat 2026, Ini Nama yang Lolos

Doa Menyentuh Menag di Haul ke-16 Gus Dur: Ampunan, Persatuan dan Alarm Moral bagi Bangsa

Dari Jepang hingga Korea Utara, Prabowo Resmi Lantik 6 Dubes Baru demi Perkuat Diplomasi Global

Era Baru Komisi Yudisial: Tujuh Anggota Resmi Dilantik di Hadapan Presiden Prabowo

Terpopuler

Jaksa Tri Taruna Fariadi Melawan saat OTT KPK, Tabrak Petugas Lalu Kabur Melarikan Diri

Kiai Ibrahim Tunggul Wulung, Ulama Penginjil yang Memperluas Arah Sejarah Kekristenan Jawa

Viral Gerai Roti O Tolak Pembayaran Tunai, Kini Minta Maaf: Klaim Promo dan Potongan Harga

Kapolri Mutasi Pamen Polri: Kombes Pol Putu Yuni Setiawan Jadi Kapolres Jaksel Geser Nicolas Ary Lilipaly

Kabur dari Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja, Admin Judi Online Ditangkap di Bandara Don Mueang

Gunung Padang dalam Pusaran Sejarah, Mitos, dan Ilmu Pengetahuan

SEA Games 2025, Thailand Kukuhkan Gelar Juara Umum Ke-14

Kasi Datun Kejari HSU Tri Taruna Fariadi Tabrak Petugas KPK, Jadi Tersangka dan DPO

Menuju Sejarah Bulu Tangkis Dunia, An Se Young Kejar Rekor USD1 Juta dalam Semusim

Viral Video Eks Menlu Malaysia Tan Sri Rais Yatim Labrak Mendagri Tito soal Bantuan 'Sekelumit' dari Negaranya