KONTEKS.CO.ID - Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Hal ini kemungkinan akan berbeda dengan keputusan pemerintah.
Mengenai keputusan ini, PP Muhammadiyah ternyata telah mengumumkan sejak dua bulan lalu. Saat itu, Sekretaris PP Muhammadiyah, M Sayuti, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil hisab, 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023, dan 1 Syawal jatuh pada Jumat, 21 April 2023.
“Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan satu, 1 Romadhon 1444 Hijriah jatuh pada hari Kamis Pon 23 Maret 2023 Miladia yang kedua, 1 Syawal jatuh pada hari Jumat Pahing 21 April 2023 milandia yang ketiga satu Dzulhijjah 1444 Hijriah jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023 milandia dan karena itu hari Arafah 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Selasa Wage, 27 juni 2023 milidiah dia dan Idul Adha atau 10 Dzulhijjah 1440 Hijriyah jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023 miladia,” kata M Sayuti.
Dengan dikeluarkan maklumat ini, M Sayuti mengharapkan bahwa hal ini merupakan panduan bagi warga Muhammadiyah. "Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya," katanya.
Kemudian hal serupa kembali disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof Syamsul Anwar. Terutama mengenai 1 Syawal yang menurut Muhammadiyah berpotensi berbeda dengan pemerintah. Memang untuk 1 Ramadhan menurut perhitungan di atas kertas akan sama seluruh Indonesia.
“Kemungkinan berbeda adalah Syawal dan Zulhijjah. Kenapa berbeda, karena menurut kriteria mabims tinggi bulan sekurang-kurangnya tiga derajat dan elongasi yaitu jarak bulan dan matahari itu 6,4 derajat. Nah itu belum terpenuhi, untuk dapat dilihat. Itu kriteria mabim untuk hilal dapat dilihat," kata Syamsul Anwar .
"Kalau kriteria itu belum terpenuhi, berarti tidak dapat dilihat. Karena belum dapat dilihat, maka menurut kriteria mabim keesokan harinya belum terpenuhi syarat untuk memasuki bulan baru, sedangkan menurut kriteria wijudul Hilal yang tidak berpatokan kepada penampakan yaitu tidak terlihat dan terlihatnya, maka keesokan harinya sudah masuk bulan baru, yaitu untuk satu Syawal itu 21 April 2023, jadi itu perbedaan itu,” kata Prof Syamsul Anwar lagi.