KONTEKS.CO.ID – Pengamat Komunikasi Politik Prof Gun Gun Heryanto menilai kehadiran Presiden Prabowo Subianto di tengah korban bencana di Aceh, memutus gimmick pejabat yang memanfaatkan bencana sebagai panggung.
"Sebelum-sebelumnya, ada panggung depan yang dipelihara oleh beberapa pejabat. Maksud saya, lebih pada gimmick," kata Prof Gun Gun di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025.
Ia mencontohkan, seharusnya tidak usah menteri yang menyerahkan bantuan dalam konteks visual yang simplikatif.
Baca Juga: Segini Harga Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang Nekat Umrah Saat Banjir Bandang
"Yang namanya menteri ataupun pemerintah, dalam konteksnya pemerintahan pusat pun daerah, itu yang ditunjukkan adalah komitmen kebijakan, bukan bantuan-bantuan gimmick," ucapnya.
Prof Gun Gun lebih lanjut menyampaikan, pemberian bantuan dari pemerintah juga tidak perlu memakai spanduk.
"Menurut saya tidak perlu. Kenapa? Karena kehadiran kebijakan itu melampaui yang disebut dengan kebutuhan-kebutuhan parsial," katanya.
Baca Juga: Harga Pertalite Eceran di Aceh Tamiang Tembus Rp150 Ribu Usai Banjir Bandang, Tidak Masuk Akal
Penanganan bencana ini, harus bersifat komprehensif, yakni penyelesaian dari hulu hingga hilir.
"Ini butuh satu penyelesaian yang hulu ke hilir, tidak bisa hanya memanggul beras," kata dia.***
Artikel Terkait
Saat Prabowo Punya Ribuan Hektar Lahan di Aceh, Publik Bergerak dan Kritik Virdian, Juga Aksi Kilat Ferry Irwandi Rp10,3 Milar dalam 24 Jam
Disetujui Prabowo, Korban Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar Bakal Dapat Bantuan Rp60 Juta per Rumah
Presiden Prabowo Minta Mendagri Proses Pemecatan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang Umrah di Tengah Bencana
Stafsus Ungkap Alasan Presiden Prabowo Cicipi Makanan Pengungsi di Aceh
Stafsus: Bukti Bencana di Sumatera Jadi Perhatian Serius, Presiden Prabowo Naikkan Anggaran