KONTEKS.CO.ID - Indonesia mulai membidik Rusia sebagai pasar potensial baru untuk memperluas kerja sama perdagangan dan investasi, menyusul kebijakan tarif timbal balik yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyampaikan kepada media lokal pada Rabu bahwa pasar Rusia memiliki potensi besar untuk meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara.
“Indonesia tentu terus mencari pasar-pasar baru untuk perdagangan dan peluang investasi timbal balik,” ujar Anindya.
Menurutnya, kerja sama dagang dengan Rusia dapat membuka pintu investasi dari negara tersebut ke Indonesia, sekaligus memperluas pasar alternatif bagi Indonesia di tengah dinamika global.
Saat ini, Indonesia telah membuka peluang investasi bagi Rusia di berbagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar di seluruh negeri.
Dalam kerja sama yang telah berlangsung, Indonesia diketahui mengimpor minyak sawit, berbagai jenis mesin, karet, alas kaki, kopi, dan teh dari Rusia.
Sebaliknya, Rusia menjadi salah satu pembeli pupuk dan berbagai komoditas kelautan dari Indonesia.
Sebagai langkah konkret, Indonesia dan Rusia pada Selasa lalu telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di sektor perdagangan, ekonomi, dan investasi.
Penandatanganan ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk memperluas pasar ekspor sekaligus memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara mitra, termasuk Rusia.
Artikel Terkait
Biaya Kirim Barang Melonjak Tajam, Kenaikan Tarif Tol Bikin Dunia Usaha di Indonesia Ketar-ketir!
Delegasi Indonesia Berangkat ke AS untuk Nego Tarif Trump, Berikut Nama-namanya