KONTEKS.CO.ID – Kebotakan rambut atau alopesia adalah kondisi yang mempengaruhi kesehatan seluruh rambut seseorang.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal termasuk keturunan, gaya hidup yang tidak sehat, tingkat stres yang tinggi, dan masalah kesehatan lainnya.
Ada banyak cara untuk mencegah dan mengobati alopesia, termasuk terapi sekretom.
Mencegah Kebotakan Rambut dengan Cara Sekretom
Sekretom adalah metode pengobatan yang melibatkan penggunaan secretome yang diproduksi oleh sel induk.
Secretome adalah sekelompok sinyal molekuler, seperti protein, lipid, dan asam nukleat, yang diproduksi oleh sel dan dilepaskan ke lingkungan sekitarnya.
Sekretom dianggap sebagai solusi terapi yang mengembalikan kondisi normal sel-sel rambut dan mencegah terjadinya alopesia.
Terapi sekretom telah terbukti efektif dalam memperbaiki kondisi rambut pada beberapa studi klinis.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, para peneliti mengevaluasi efektivitas terapi sekretom pada 40 partisipan yang mengalami kebotakan rambut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ini sangat efektif dalam memperbaiki kondisi rambut dan mencegah kebotakan.
Terapi sekretom tidak hanya efektif dalam mengobati alopesia, tetapi juga relatif mudah dan aman dilakukan.
Terapi ini melibatkan penggunaan secretome yang diproduksi oleh sel induk, yang diambil dari sumsum tulang atau darah tali pusat.
Secretome kemudian diuapkan dan dikombinasikan dengan bahan yang aman dan alami sebelum diaplikasikan pada rambut.
Terapi sekretom dapat dilakukan bersamaan dengan prosedur pengobatan lain atau sebagai alternatif pengobatan utama.
Namun, terapi sekretom memiliki beberapa keterbatasan. Terapi ini belum diuji secara menyeluruh pada manusia dan masih tergolong baru.
Selain itu, biaya terapi sekretom dapat mahal dan tidak terjangkau bagi banyak orang. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjalani terapi sekretom, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan terlebih dahulu.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"