• Senin, 22 Desember 2025

Raja Green Flag yang Pernah Ada di Dunia Sageuk, Kim Ji Hoon di The Haunted Palace, Siap-Siap Terpukau!

Photo Author
- Minggu, 29 Juni 2025 | 22:23 WIB
Kim Ji Hoon ciptakan sosok Raja Yi Seong, figur pemimpin yang jauh dari stereotipe kaku dan otoriter. (Viu)
Kim Ji Hoon ciptakan sosok Raja Yi Seong, figur pemimpin yang jauh dari stereotipe kaku dan otoriter. (Viu)

Sikapnya yang tidak ragu menangis ketika rakyatnya menderita bukanlah tanda kelemahan, melainkan ekspresi keberanian emosional yang selama ini jarang terlihat di drama kerajaan.

Lebih dari itu, Raja Yi Seong menjadi pemimpin yang revolusioner dengan membuat RUU Reformasi Budak Publik, yaitu mengisi status budak desa dengan rakyat jelata, sehingga menghilangkan perbedaan di antara kedua kelompok itu.

Ia berusaha menghapus batasan sosial yang sudah mengakar, membuka jalan bagi kesetaraan dan keadilan sosial.

Baca Juga: Merince Kogoya Kecewa Dicoret dari Miss Indonesia 2025: Gara-Gara Komentar Publik yang Pro Palestina

Langkah ini tidak hanya berdampak pada jalan cerita, tetapi juga membuka ruang diskusi di kalangan penonton tentang pentingnya pemimpin yang berpihak pada kaum tertindas.

Ini menjadikannya tokoh pemersatu, bukan hanya dalam narasi fiksi, melainkan juga dalam hati para penonton.

Salah satu momen paling menggugah adalah saat ia menjatuhkan hukuman pada kakeknya sendiri yang melakukan pengkhianatan.

Adegan ini menggambarkan kekuatan prinsip yang luar biasa, yaitu keberanian untuk mengutamakan kebenaran di atas ikatan darah. Bagi banyak penonton, ini adalah puncak moral dalam drama, yang menegaskan posisi Raja Yi Seong sebagai figur pemimpin teladan.

Baca Juga: Profil Shafira Herfesa Devi, Pecatur asal Sleman Tanpa Gelar Internasional yang Lolos ke Piala Dunia Catur 2025

Kepemimpinan Berbasis Empati

Setelah penonton disuguhkan potret kepemimpinan Raja Yi Seong yang berlandaskan empati, drama ini kemudian memperluas cakupannya dengan elemen mistis yang sama kuatnya.

Munculnya Roh Delapan Kaki sebagai hantu pendendam yang menghantui kerajaan selama ratusan tahun bukan sekadar bumbu horor biasa. Hantu ini merepresentasikan trauma turun-temurun, sebuah simbol luka kolektif yang belum sempat disembuhkan.

Dalam menghadapi Roh Delapan Kaki, Raja Yi Seong membentuk aliansi yang melampaui batas dunia nyata.

Aliansi Raja Yi Seong terbentuk dari kekuatan yang tidak biasa, yaitu Yeo Ri (Bona) dengan indra keenamnya, dan dewa Kang Chul (Yook Sung Jae) yang hadir dalam bentuk manusia biasa.

Baca Juga: Petisi Alumni ITB soal MoU dengan PIK 2: Tolak Kerja Sama dan Minta Maaf secara Terbuka

Ketiganya menyatukan kekuatan demi menyelamatkan kerajaan yang terancam. Kolaborasi mereka menciptakan dinamika baru dalam cerita yang sebelumnya lebih politis dan emosional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X