KONTEKS.CO.ID - HYBE America, cabang AS dari perusahaan K-pop HYBE tengah menghadapi gugatan pelanggaran hak cipta yang diajukan artis kontemporer ternama Daniel Arsham.
Melansir dari Koreaboo pada Selasa, 8 April 2025, gugatan hukum ini menyusul dugaan penggunaan karya seni Arsham secara tidak sah dalam video musik terbaru oleh rapper Quavo.
Video musik Rapper Quavo itu berafiliasi dengan label anak perusahaan HYBE, Quality Control Music Publishing (QCM).
Baca Juga: Foto Jennie BLACKPINK Tuai Reaksi Keras, Netter: Itu Sama Sekali Tidak Seksi
Menurut dokumen pengadilan, Arsham mengklaim bahwa karyanya ditampilkan dalam video baru Quavo tanpa izinnya.
Tak lama setelah video dan konten promosi terkait dirilis, Arsham dilaporkan mengirimkan beberapa surat perintah penghentian kepada para terdakwa.
Namun, ia menuduh bahwa tidak ada tanggapan yang diterima dari perusahaan, yang mendorongnya untuk mengambil tindakan hukum.
Baca Juga: J-Hope BTS Akhiri Konser Solo di Amerika Utara: 6 Kota, 12 Kali Show, 178 Ribu Penonton
Arsham menegaskan bahwa insiden tersebut menyebabkan kerugian reputasi dan finansial baginya.
Ia selanjutnya menuduh HYBE America terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam pendistribusian konten yang melanggar hak cipta.
Dia juga menuduh HYBE America gagal mencegah pelanggaran meskipun diduga mengetahuinya.
Arsham berupaya meminta pertanggungjawaban para terdakwa berdasarkan empat tuntutan.
Baca Juga: Ruben Onsu Jadi Imam Salat Desy Ratnasari: Semoga di Bulan Mei Dilancarkan untuk Kalian ya
Artikel Terkait
Lee Soo Man Jual Seluruh Kepemilikan Saham SM Entertainment pada HYBE
Bang Si Hyuk Ketua HYBE Hanya Menerima Gaji 1 KRW di Tahun 2024! Ini Alasannya!
Rahasia Sukses HYBE: Masuk List 50 Perusahaan Paling Inovatif Dunia!
Geger HYBE dan UMG Teken Kontrak Eksklusif 10 Tahun: Kontroversi Besar!
HYBE dan ADOR Memanas, Bagaimana Nasib NewJeans Jika Min Hee Jin Dipecat?
Profil dan Fakta Menarik Lee Won Jung, Pemeran Lee Woon Jin di Drama Hierarchy yang Pernah Tolak Tawaran HYBE
NJZ vs HYBE: Kontroversi Tampering yang Mengancam Ekosistem K-Pop