KONTEKS.CO.ID - Film animasi Indonesia Merah Putih One for All mendadak jadi bahan perbincangan panas.
Terbaru, film ini hanya meraih rating 1,0 di IMDb, platform film global yang kerap dijadikan acuan kualitas tontonan.
Angka ini menjadikannya salah satu film animasi dengan skor terendah sepanjang sejarah perfilman Indonesia.
Baca Juga: Terobosan di Luar Nalar, China Kembangkan Robot Hamil untuk Lahirkan Bayi Manusia
Sejak tayang perdana di bioskop Cinema 21 pada 14 Agustus 2025, film ini langsung dihujani kritik pedas dari penonton.
Dari total 88 ulasan, sebagian besar netizen terang-terangan menyebut kualitasnya "murahan" dan "memalukan".
Salah satu ulasan yang viral datang dari akun Aretta-4 yang menulis:
"Kualitasnya buruk, saya akan memberi nilai minus kalau bisa. Sungguh pemborosan uang dan penghinaan bagi animasi Indonesia. Plot yang dihasilkan AI pun sangat jelas terlihat."
Komentar serupa juga dilontarkan pengguna lain. Mereka menilai film ini terlalu bergantung pada teknologi AI, baik dari segi animasi maupun musik, hingga dikhawatirkan bisa menggerus kreativitas animator lokal.
Deretan Kontroversi "Merah Putih One for All"
Penggunaan Aset Murah
Sebuah akun YouTube mengungkapkan bahwa beberapa adegan film ini menggunakan aset siap pakai dari store Daz3D.
Hal ini membuat visualisasi terasa kosong dan minim sentuhan emosional.
Turunkan Standar Setelah Kesuksesan "Jumbo"