AI di Industri Musik: Antara Inovasi dan Kontroversi
Meski sempat dipertanyakan, langkah Xania Monet tetap dianggap monumental.
Manajernya, Romel Murphy, menegaskan promosi lewat radio tetap relevan di era digital.
“Lagu ini berhasil menyentuh banyak orang, dan itu sudah menjadi rumus sederhana kami. Tujuan kami: terus berkembang, terus terhubung, dan semoga bisa mencapai posisi nomor satu,” ujarnya.
Fenomena Xania Monet membuktikan bahwa musisi berbasis AI mulai mendapat tempat di industri musik global.
Baca Juga: 258 Atlet Dunia Bertarung di Yogyakarta: Wondr by BNI 2025 Hadirkan Bintang Baru Bulu Tangkis
Beberapa artis virtual lainnya bahkan mulai muncul di tangga Emerging Artists Billboard dalam beberapa pekan terakhir.
Murphy berharap publik menilai karya AI bukan dari siapa yang menciptakannya, tetapi dari kualitas musik yang disajikan.
“Baik Anda penggemar musik, direktur radio, atau sesama musisi, dengarkan lagunya dulu, rasakan liriknya, baru nilai,” tutupnya.***
Artikel Terkait
TelkomGroup Jadikan Batam Pusat Hyperscale Data Center Berbasis AI Melalui NeutraDC Nxera Batam
Telkom Dorong Inovasi AI Berkelanjutan Melalui AI Center of Excellence
Google Translate Kini Pakai Otak Gemini AI: Terjemahan Lebih Masuk Akal tapi Hanya untuk Pengguna iPhone!
Tesla Setuju, Gaji Elon Musk Rp16.700 Triliun: Siap Gaspol ke Era AI dan Robotika
Emirates Pakai Teknologi AI untuk Prediksi Turbulensi Selama Penerbangan, Maskapai Indonesia Kapan?
AI Bigbox Bantu Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan dengan eKYC yang Andal
Indosat Blokir Ratusan Juta Panggilan dan Pesan Penipuan lewat Fitur Anti-Scam Berbasis AI