• Minggu, 21 Desember 2025

Musisi Dunia Ramai-Ramai Boikot Spotify! Benarkah Uangnya Mengalir ke Industri Perang?

Photo Author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 11:02 WIB
Lebih dari 400 artis dan label rekaman memblokir musik dari platform streaming di Israel. (foto: djmag.com)
Lebih dari 400 artis dan label rekaman memblokir musik dari platform streaming di Israel. (foto: djmag.com)

KONTEKS.CO.ID - Gelombang boikot Spotify sedang mengguncang dunia musik internasional.

Sejumlah musisi dan label rekaman memilih mundur dari layanan streaming raksasa itu setelah CEO-nya, Daniel Ek, berinvestasi besar-besaran di Helsing, perusahaan teknologi militer berbasis kecerdasan buatan (AI).

Helsing, yang bermarkas di Eropa dan didirikan pada 2021, dikenal mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras militer seperti drone HX-2 yang digunakan untuk analisis data perang secara real-time.

Baca Juga: Sidang Gugatan Konsumen SPBU Swasta Vs Bahlil Kembali Digelar, Penggugat Harap Perkara Ini Selesai di Mediasi, Ini Syaratnya

Perusahaan ini mengklaim misinya adalah untuk melindungi nilai-nilai demokrasi, namun bagi banyak seniman, hal itu justru menciptakan dilema moral yang berat.

Kontroversi memuncak setelah Daniel Ek memimpin pendanaan Helsing senilai USD700 juta (sekitar Rp11,4 triliun) melalui perusahaan modal venturanya, Prima Materia.

Ia juga menjabat sebagai Ketua Helsing, yang membuat publik semakin mempertanyakan netralitas Spotify dalam isu kemanusiaan.

Bagi banyak musisi, langkah Ek dianggap sebagai bentuk pengalihan keuntungan dari seni ke senjata.

Apalagi selama ini Spotify sudah lama dikritik karena memberikan royalti yang sangat kecil kepada para musisi.

Baca Juga: Pasar Senggol Turkiye 2025, Simbol Diplomasi Budaya Indonesia di Kancah Dunia

Gerakan "No Music for Genocide"

Salah satu gelombang besar perlawanan datang dari gerakan #NoMusicForGenocide, yang kini diikuti lebih dari 400 musisi dan label rekaman.

Mereka memblokir distribusi musik di Spotify, khususnya di wilayah Israel.

Band legendaris Inggris Massive Attack bahkan secara terbuka meminta label mereka menarik seluruh karya dari Spotify.

Baca Juga: Ahmad Sahroni Muncul Lagi, Raih Doktor Ilmu Hukum: Disertasi Fokus Pemberantasan Korupsi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Perayaan Natal 2025 Jessica Mila Antara Senang dan Sedih

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:40 WIB
X